Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Survival of The Fittest: Fenomena "Bubble Burst" Startup Indonesia

1 Juli 2022   18:19 Diperbarui: 21 September 2022   10:21 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi startup. (sumber: PIXABAY) 

Keempat, profit-taking, yaitu ketika masyarakat memprediksikan kapan gelembung akan pecah. Tentu hal ini tidaklah mudah. Namun di tahap ini, investor harus peka dalam menangkap sinyal tersebut. 

Para investor sudah harus bersiap mengambil momen untuk menjual aset investasinya dan mengambil keuntungan apabila gelembung hampir pecah. 

Terakhir, tahap panic. Ketika gelembung pecah, harga aset akan terjun bebas dalam kurun waktu yang singkat. Hal ini akan menggemparkan para investor sehingga mereka mulai berlomba-lomba untuk mencairkan asetnya sebelum harga aset jauh menukik turun. 

Kondisi Startup Indonesia

Sumber: Kanopi FEB UI
Sumber: Kanopi FEB UI

Berdasarkan teori sebelumnya, kita dapat menganalisis bahwa kondisi startup di Indonesia telah masuk ke tahap euphoria. Menurut laporan Startup Ranking, selama lima tahun kebelakang jumlah startup di Indonesia tercatat telah bertambah hingga 50%. 

Angka ini berhasil membuat Indonesia menduduki peringkat kelima dengan startup terbanyak di dunia di mana tujuh di antaranya sudah berhasil masuk kategori unicorn, bahkan decacorn.  

Prestasi tersebut telah berhasil membangun citra startup di mata publik sehingga makin kesini startup seringkali mendapatkan perhatian khusus baik dari masyarakat, investor, maupun pemerintah. 

Menurut CEO Mandiri Capital, Eddi Danusaputro, dari kacamata investor, dalam beberapa tahun terakhir valuasi startup Indonesia dinilai tinggi dan cenderung berlebihan sehingga memang merupakan kondisi yang rawan memicu terjadinya bubble burst. 

Walaupun begitu, beberapa pendapat lain seperti yang disampaikan Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menyatakan bahwa sebenarnya masalah PHK saat ini hanyalah sebuah kebocoran atau letupan yang tidak terlalu besar dan masih dalam batas wajar.

Perusahaan rintisan dengan profit yang belum stabil tentunya masih perlu menggunakan jurus "bakar uang" untuk terus mengembangkan sayapnya. Keberjalanan strategi ini tentu saja akan sangat bergantung pada kesediaan pendanaan yang diberikan oleh investor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun