Mohon tunggu...
Kasman Lion On The Table
Kasman Lion On The Table Mohon Tunggu... -

So Good, So Nice, Excited... \r\nMaklum lahirnya pada Minggu Pahing 21 Jumadil Akhir 1401 H\r\n\r\nTapi kalau terkesan kasar maklum aja yaa, karena saya alak Medan.\r\n\r\nAktivitas: Camp Conseling Goverment High School, \r\nSedang menempuh pendidikan di Ilmu Komunikasi di Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Surat untuk Soimah #YKS

10 Januari 2014   23:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya sangat senang dengan sikap tim kreatif YKS yang mengakomodir kritik sebagain masyarakat Indonesia terkait dengan goyang oplosan yang marak dan popular melalui program tanyangan YKS. Saya juga memandang bahwa ibu Soimah sebagai praktisi hiburan yang kreatif turut punya andil besar membidani usaha mempopulerkan kembali lagu Oplosan yang mulanya dinyanyikan oleh Wiwik Sagita (kalau saya tidak salah). Goyang oplosan serentak menjadi fenomena baru, hiburan sebagaimana Goyang Caesar sebelumnya. Salut dengan tim kreatif YKS yang cepat melakukan perubahan beberapa gerakan dalam goyang oplosan ketika muncul beberapa kritik, dengan tetap menampilkan perubahan gerakan yang bisa disepakati semua pihak (tidak bertentangan dengan budaya dan agama lokal) di Indonesia. Setelah melihat memperhatikan lirik lirik dalam lagu Oplosan, saya mendapati bahwa lagu tersebut memiliki pesan moral yang sangat bagus, bisa ditinjau dari sisi budaya maupun perspektif agama yang ada di Indonesia. Saya menyarankan, dikarena lagu tersebut adalah lagu berbahasa Jawa, maka ada baiknya lagu tersebut coba dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, biar maknanya bisa lebih ditangkap seluruh bangsa Indonesia. Saya kira ibu Soimah mampu melakukannya dengan memandang Anda adalah praktisi hiburan yang ulung dalam melakukan improvisasi, inovasi dan Rehabilitasi terhadap karya seni, anda bisa membuat hal (seperti lagu) yang tadinya biasa menjadi luar biasa. i like it. Saya sangat mengharapkan, jajaran artis Indonesia sama sama berperan aktif dalam perbaikan dan menyampaikan pesan pesan moral yang itu semua banyak kita dapati dalam perbendaharaan dan khasah lagu lagu yang masih berbahasa daerah (khususnya lagu bernuansa campur sari berbahasa Jawa dan Sunda). Saya berharap surat terbuka ini bisa bermanfaat dan dapat dipertimbangkan (secara khusus bagi ibu Soimah/YKS dan secara umum artis Indonesai alainnya) bagi perkembangan seni hiburan yang dikemas dalam bingkai perbaikan akhlak dan moralitas. Saya yakin ini bisa menjadi amal jariah bagi jajaran artis Indonesia, Amin. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Attaubah: 105) --- OPLOSAN ---- LIRIK DAN TERJEMAHAN Original sound by WIWIK SAGITA, dipopularkan ulang oleh Soimah #YKS Opo ora eman duite (Apa tidak sayang uangnya) Gawe tuku banyu setan (Buat beli air setan) Opo ora mikir yen mendem (Apa tidak mikir jika mabuk) Iku biso ngrusak pikiran (Itu bisa merusak pikiran) Ojo di teruske mendemu (Jangan diteruskan mabukmu) Mergo ora ono untunge (Karena tidak ada untungnya) Yo cepet lerenono mendemmu (Ya sudah hentikan saja mabukmu) Ben dowo umurmu (Biar panjang umurmu) Oplosan, oplosan, oplosan Cobo sawangen kae kanca kancamu (Coba lihat itu teman temanmu) Akeh do podo gelempangan (Banyak yang gelimpangan) Ugo akeh sing kelesetan (Juga banyak yang kelesetan) Di tumpaake ambulan (Di naikan ambulan) Yo wes tutukno anggonmu mendem (Ya sudah cukup mabukmu) yo wes tutukno gendeng (Ya sudah cukup gilamu) Yo mari mario yo leren lerenno (Ya sembuh sembuhkan ya henti berhentikan) Ojo di terus terusno (Jangan di terus teruskan) Tutupen botolmu (Tutup botolmu) Tutupen oplosanmu (Tutup oplosanmu) Emanen nyawamu (Sayangi nyawamu) Ojo mbok terus terus ke (Jangan kamu terus teruskan) Mergane ora ono gunane (Karena tidak ada gunanya..)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun