Mohon tunggu...
Kaniska Kristianti
Kaniska Kristianti Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pengabdian bagi anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Game Edukasi Sebagai Media Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini

29 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   10:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak usia dini adalah anak-anak yang harus tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan. Definisi anak usia dini yang dikemukakan oleh NAEYC (National Assosiation Education for Young Children) adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0 - 8 tahun. Anak usia dini merupakan sekelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.

Pada usia tersebut para ahli menyebutnya sebagai masa emas (Golden Age) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada fisik, kognitif, sosiol emosional, bahasa, dan kreativitas yang seimbang sebagai peletak dasar yang tepat guna pembentukan pribadi yang utuh.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa "pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut" Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang Pendidikan Dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pengenalan membaca merupakan kegiatan yang perlu diberikan pada anak. Melalui kegiatan membaca permulaan, anak akan mengenal symbol-simbol huruf, bentuk huruf, bunyi huruf, dan membaca kata. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas Nomor 137 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa perkembangan bahasa dalam lingkup keaksaraan pada usia 5-6 tahun yaitu menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca serta menulis namanya sendiri.

Media memegang peranan penting dalam proses pembelajaran anak usia dini. Media dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendekatkan persepsi dan pemahaman guru dengan daya tangkap anak. Dengan penggunaan media akan meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran, karena media memiliki fungsi untuk menjelaskan informasi/pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada si penerima pesan, yang dalam hal ini guru adalah sebagai pengirim pesan dan anak usia dini sebagai penerima pesan. Jadi dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari seluruh sistem pembelajaran.

Dengan penggunaan media dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa. Dengan adanya media pembelajaran akan membuat proses pembelajaran lebih menarik, misalnya dari segi tampilan yang dikombinasikan dengan beberapa gambar ataupun animasi.

Pendekatan pembelajaran interaktif dapat merangsang indera penglihatan dan memperkuat daya ingat anak untuk meningkatkan kemampuan membaca anak. Salah satu contoh media pembelajaran yang disenangi oleh anak-anak usia dini yaitu game. Game merupakan salah satu contoh multimedia yang dapat dipadukan dengan pembelajaran yang biasa disebut dengan permainan dengan tujuan pembelajaran (education game). Media pembelajaran yang interaktif dapat membantu seorang anak dalam memahami pelajaran yang diberikan, metode pembelajaran untuk anak usia dini juga belajar sambil bermain. Game pada dasarnya merupakan permainan yang bersifat menyenangkan, menghibur.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Tujuan dibuat dan dikembangkannya game edukasi ini untuk menarik perhatian anak agar  memainkan  game  yang  memiliki  fungsi  pembelajaran.  Salah  satunya  untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak. Perkembangan bahasa merupakan bagian dari kemampuan yang harus dimiliki anak. Salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikembangkan adalah kemampuan membaca, karena dengan membaca anak dapat memahami maksud dari kata dan kalimat, serta memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan.

Game Edukasi merupakan contoh game yang menyenangkan dan menghadirkan konten pembelajaran. Game yaitu media pembelajaran berupa permainan yang dapat merangsang daya pikir manusia termasuk meningkatkan konsentrasi dan memecahkan sebuah masalah. Berdasarkan pola yang dimiliki oleh game tersebut, pemain dituntut untuk belajar sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Status game, instruksi, dan tools yang disediakan oleh game akan membimbing pemain secara aktif untuk menggali informasi sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan strategi saat bermain. Dalam masa pandemi, dimana semua orang disarankan untuk tetap berada di rumah dan melakukan pembelajaran secara daring mulai dari usia TK hingga perkuliahan, berdampak pada kebiasaan dalam menggunakan lebih sering dari sebelumnya. Jika game adalah suatu hal yang diminati anak, maka penggabungan antara game dan membaca merupakan suatu hal yang akan menunjang kecerdasan anak terkhusus dalam hal membaca. Oleh karena itu game bisa dimanfaatkan sebagai media bermain anak yang memiliki unsur edukasi atau pengetahuan sehingga dapat meningkatkan membaca dan kecerdasan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun