(Mohon tulisan berwarna biru diatas  diklik untuk mendapatkan tulisan yang utuh atau lengkap)
Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang diharapkan mampu tercapai. Ketercapaian dari sebuah tujuan pembelajaran terlihat dari hasil belajar peserta didik. Dalam ketercapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menyajikan materi dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru memegang peranan penting dalam sebuah proses pembelajaran. Guru harus bisa menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan sehingga membuat peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran. Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang mengajar secara monoton. Sehingga menyebabkan pembelajaran yang dilakukan kurang menarik dan terkesan membuat peserta didik cepat merasa bosan. Hal ini berdampak pada penurunan hasil belajar peserta didik kelas V SD Eka Tjipta Perdana.
Setelah dilakukan komunikasi dengan peserta didik beserta orang tua, diketahui faktor yang menyebabkan hasil belajar peserta didik mengalami penurunan karena proses pembelajaran yang monoton sehingga membuat peserta didik kurang termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu kurangnya penggunaan media yang menarik dalam proses pembelajaran juga ikut mempengaruhi motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Â Sehingga hal ini berdampak pada menurunnya hasil belajar peserta didik kelas V.
Sebagai seorang guru diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, guru bisa menerapkan model pembelajaran inovatif yang dipadukan dengan media pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual. Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOTS), mengarahkan belajar diri sendiri, dan keterampilan. Adapun Sintak model Problem-based Learning, sebagai berikut: (a) Orientasi peserta didik pada masalah;(b) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar; (c) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok; (d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan (e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Selain melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, PBL juga dapat menghadirkan pembelajaran yang aktif.
Selain penggunaan model pembelajaran yang inovatif perlu juga dibarengin dengan media pembelajaran yang sesuai. Karena model pembelajaran tidak bisa berjalan sendiri diperlukan juga media pembelajaran sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Ada berbagai media pembelajaran yang bisa digunakan untuk membuat pembelajaran menjadi semakin menarik, diantaranya Power Point dan video pembelajaran. Media pembelajaran juga mempermudah guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H