Mohon tunggu...
Kanis WK
Kanis WK Mohon Tunggu... -

Pelayan Umat di Mindiptana, dan guru keliling di Merauke.\r\nPeduli pada masalah sosial dan kesejahteraan orang kecil

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara “Unik” Bangsa-Bangsa Merayakan Paskah

8 April 2012   18:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:52 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_170589" align="aligncenter" width="404" caption="foto : zonadamai@wordpress.com"][/caption] Umat Kristiani di seluruh dunia baru saja usai merayakan Paskah. Perayaan untuk mengenang kembali kisah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Sang Isa Almasih. Untuk mengekspresikan kegembiraan atas kemenangan Yesus yang diimani telah mengalahkan maut itu, setiap suku bangsa punya cara yang “unik”.

Umat Kristiani di Jamaika setiap tahun menggelar Karnaval Paskah. Ini adalah perayaan budaya terbesar di negeri itu sejak tahun 1990, yakniParade dengan iring-iringan band-band lokal berkostum unik yang dimulai dari ibu kota negara, Kingston dan berakhir di Pantai Jouvert. Uniknya, band-band pengisi acara memainkan musik khas Jamaika, yaitu reggae, sehingga semua pengunjung yang datang tampak bergembira dan ikut bergoyang bersama.

Di Guatemala, yang sebagian besar masyarakatnya beragama Katolik itu, dirayakan dengan cara menghiasi batu-batu di depan halaman rumahnya dengan bunga-bunga berwarna cerah. Ini dilakukan untuk memberi warna pada acara prosesi/pawai keliling kota denganmembawa patung Kristus berukuran besar beralaskan karpet merah. Prosesi tersebut dilaksanakan sebagai penebusan atas dosa-dosa yang mereka lakukan selama satu tahun terakhir.

WargaKota New York, Amerika Serikatumat Kristiani melengkapi perayaan Paskan dengan mengadakan Parade Bonnet Easter, yaituparade menggunakan topi berwarna-warni. Tak ketinggalan, hewan peliharaan mereka, seperti anjing, kucing, bahkan ular, dirias memakai topi seperti pemiliknya. Acara unik ini dipusatkan di sepanjang Jalan 5th Avenue yang selama parade berlangsung ditutup untuk lalu lintas kendaraan bermotor. Ritual ini sudah berlangsung sejak tahun 1870.

http://zonadamai.wordpress.com/2012/04/09/tujuh-perayaan-paskah-terbaik-di-dunia/

Sementara di Spanyol, selama berabad-abad umat Kristiani di negeri itu diwarisi ritual unik pada Hari Jumat Agung yang mereka sebut Semana Santa. Sebutan ini persis sama dengan orang Flores (Nusa Tenggara Timur) yang merayakan Prosesi Jumat Agung di Kota Larantuka. Ini lantaran kedua (suku) bangsa ini pernah dijajah oleh Portugis. Karena itu ritual ini diyakini sebagai budaya warisan bangsa Portugis. Dalam bahasa Portugis, Semana Santa berarti Minggu Suci.

13339117151672323225
13339117151672323225
Dalam rangkaian ritual Minggu Suci itu, yaitu pada Hari Jumat Agung, umat Katolik di Kota Larantuka melakukan prosesi (ziarah)keliling kota dengan mengusung Arca Tuan Ma (Bunda Maria) dilengkapi busana perkabungan berupa sehelai mantel berwarna hitam, ungu atau beludru biru. Para pengusungnya maupun pasukan pengawal Tuan Ma mengenakan pakaian khas yang umumnya terdiri atas jubah dan kedok bertopi kerucut.

http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/06/flores-dan-timor-leste-jajahan-portugis-ini-bukti-sejarahnya/

Di Spanyol topi kerucut ini disebut capirote.Kostum ini konon merupakan kostum yang dipakai oleh para terhukum atau narapidana pada masa inkuisisi, sekitar abad XV-XVII di Spanyol. Pada masa itu, konon para terhukum diarak dan dipermalukan keliling kota sebelum dieksekusi. Lewat masa tersebut penggunaan kostum capirote selama Semana Santa merupakan perwujudan rasa penyesalan dan pertobatan dari mereka yang mengenakannya (para nazarenos). Bagi para nazarenos, mengikuti prosesi Semana Santa merupakan sarana menjalani penitensi atau hukuman dari dosa-dosa dan mengharapkan pengampunan yang membuat mereka layak merayakan Paskah.

http://sosbud.kompasiana.com/2012/04/02/mengintip-prosesi-semana-santa-di-sevilla/

“Cara Unik” di Papua

Mungkin masih banyak lagi cara-cara unik lainnya dipraktikan umat Kristiani di Jawa, Kalimantan, Sumatera. Tetapi “cara” yang satu ini barangkali cukup membuat saya sebagai orang Papua merasa malu untuk menulisnya. Yaitu sebuah insiden berdarah di kampung halaman saya, terjadi pada Hari yang dianggap Suci oleh umat Kristiani termasuk oleh kami warga Papua.

Pada Hari Minggu Paskah (8/4/2012) sekitar pukul 08.00 waktu setempat, sebuah Pesawat terbang Twin Otter milik Trigana Air dengan kode lambung PK-YRF ditembak sesaat hendak mendarat di Bandara Mulia. Mabes Polri menduga pelaku penembakan adalah kelompok sipil bersenjata.

Akibat penembakan itu,seorang wartawan media lokal bernama Latoge Kogoya, yang hendak meliput Pilkada di Mulia tewas tertembak pada bagian leher. Sedangkan pilot Bebi Astek terkena tembakan di bagian kaki, dan co-pilot Resubun terkena serpihan di bagian tangan.

http://www.antaranews.com/berita/305263/penembak-trigana-kelompok-sipil-bersenjata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun