Mohon tunggu...
Kanis WK
Kanis WK Mohon Tunggu... -

Pelayan Umat di Mindiptana, dan guru keliling di Merauke.\r\nPeduli pada masalah sosial dan kesejahteraan orang kecil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Lebaran Kelabu dari Deiyai

24 Agustus 2012   05:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_194809" align="aligncenter" width="489" caption="Keamanan di Papua ditingkatkan pasca rangkaian penembakan yang menewaskan polisi dan warga. Foto : Antara"][/caption]

Deiyai adalah nama sebuah Kabupaten yang terletak di wilayah Pegunungan Tengah, Provinsi Papua. Kabupaten Deiyai tergolong baru karena baru diresmikan Menteri Dalam Negeri, 29 Oktober 2008. Sebelumnya, kawasan ini menjadi  bagian dari Kabupaten Paniai. Selama musim Lebaran tahun ini, wilayah Diayai-Paniai  tiba-tiba berubah menjadi kawasan paling "panas" di wilayah Papua. Dua hari sebelum Lebaran tiba, tepatnya hari Jumat, tanggal 17 Agustus 2012 malam hari (bertepatan dengan HUT Proklamasi RI), bunyi tembakan meletus mencabik kesunyian malam di Kampung Obano, Distrik Paniai Barat. Satu jiwa melayang tanpa ampun. Dua korban lainnya selamat setelah dirawat intensif di rumah sakit. Pelaku penembakan menyamar sebagai seorang pembeli dan mendatangi kios yang dijaga oleh Basri, Ahyar Bima, dan Mustofa. Pelaku bukannya mengeluarkan dompet untuk membayar harga barang yang dibeli, tetapi senjata api jenis pistol, lalu menembak ketiga orang yang ada di dalam kios itu. Korban tewas bernama Mustofa dengan peluru bersarang di batang lehernya. Satu jam kemudian, suara tembakan kembali menggelegar di sekitar Bandara Paniai. Warga pendatang yang ada di Paniai Barat berhamburan keluar rumah dan mengungsi ke Pos Tentara terdekat. Keesokan harinya, dengan jaminan keamanan dari anggota TNI, warga pendatang kembali ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Alhamdulillah, malam Takbiran dan sholat Ied bisa terlewatkan namun tetap dalam suasana was-was. Namun suasana tenang itu tidak berlangsung lama. Selasa 21 Agustus 2012 sekitar pukul 10.00 siang, letusan senjata kembali terjadi di ujung Bandara Paniai. Korbannya tak tanggung-tanggung. Seorang anggota polisi bernama Briptu Yohan Kisiwaitow dari unit Sabara Polres Paniai tewas diberondong kelompok bersenjata di ujung Bandara Enarotali, Ibukota Paniai, sekitar pukul 10.00 pagi. Habis melakukan aksinya, pelaku kabur dengan speedboat melalui danau Paniai. Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Johanes Nugroho Wicaksono mengatakan, pihaknya menduga pelaku penembakan personel kepolisian yang ada di Enarotali, Kabupaten Paniai tersebut dari kelompok OPM yang beroperasi di wilayah tersebut. http://www.republika.co.id/berita/nasional/nusantara-nasional/12/08/21/m945ql-polda-pelaku-penembakan-polisi-diduga-dari-opm Rabu 22 Agustus 2012, empat orang bersenjata menyamar sebagai warga kampung setempat menghentikan sebuah kendaraan yang ditumpangi empat karyawan PT. Putra Dewa (Kontraktor). Ketika kendaraan berhenti, empat orang bersenjata itu langsung menembaki para penumpang. Dua korban tewas di tempat, yaitu Henock dan Marcel. Sedangkan dua rekannya bernama Enoy dan Simson mengalami luka berat. Sebagai orang Papua, saya ikut prihatin menyaksikan saudara-saudara kita yang merayakan Idul Fitri di Paniai dan Deiyai. Aksi-aksi brutal yang dilakukan kelompok OPM itu tentu telah membuat warga yang sedang ber-Hari Raya terpaksa merayakannya dalam suasana penuh kecemasan. Siapapun pelakunya, tindakan tidak manusiawi itu patut kita kutuk. Dan kepada aparat keamanan yang sedang bertugas disana, juga Pemda Paniai dan Deiyai agar mencari upaya-upaya guna memberikan rasa aman kepada warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun