Mohon tunggu...
Kanis WK
Kanis WK Mohon Tunggu... -

Pelayan Umat di Mindiptana, dan guru keliling di Merauke.\r\nPeduli pada masalah sosial dan kesejahteraan orang kecil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perlu Segera Dialog, Agar Papua Menjadi Tanah Damai

10 Februari 2012   04:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_160270" align="alignleft" width="260" caption="Pdt. Lipiyus Biniluk, Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Papua "][/caption] Rabu 08/02/2012, di Sentani, Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, Ketua Umum Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Tanah Papua / Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Papua kepada wartawan mengatakan, dialog antara Jakarta dan Papua harus segera dilakukan dengan dimediasi oleh pihak ketiga. Dirinya bersama sejumlah Pimpinan Gereja di Tanah Papua telah bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, untuk menyampaikan permintaan dialog itu. Menurutnya, Jakarta dan Papua agar segera duduk bersama mencari solusi permasalahan  yang terjadi antara kedua belah pihak dengan dimediasi oleh pihak ketiga yang dipercaya oleh kedua belah pihak. Ia mengharapkan, Persatuan Gereja-Gerja di Papua agar merekomendasikan ke Presiden agar menyelesaikan masalah tersebut, agar Papua yang selama ini dianggap daerah konflik menjadi tanah damai. "Artinya, masyarakat di provinsi paling timur Indonesia ini bisa lebih sejahtera, hidup rukun antara satu dengan yang lain, tidak takut hidup dan berkarya di atas tanah mereka sendiri karena berbagai kejadian", ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun