Mohon tunggu...
kania yunita
kania yunita Mohon Tunggu... -

hallo. i'm kania yunita. 18 years old. come from cibinong, Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia

29 Agustus 2014   04:05 Diperbarui: 4 April 2017   17:31 7402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr.wb.

Perkenalkan saya Kania Yunita dari jurusan Bimbingan Konseling UNJ. saya membuat sebuah Essay yang berjudul Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memenuhi tugas Masa Perkenalan Akademik di Universitas Negeri Jakarta.

Mutu pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di luar negri. Seperti yang kita ketahui, Pendidikan di Indonesia terkesan berantakan. Masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih tidak mengerti pentingnya pendidikan, Sehingga mayoritas masyarakat di Indonesia menyepelekan pendidikan. Padahal jika ditilik lebih jauh lagi, pendidikan merupakan salah satu indeks pembangunan dan merupakan elemen pengukur maju atau tidaknya sebuah negara.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, tetapi mengapa masih saja disepelekan ? budaya tentang Pendidikan di Indonesia yang harus dibenahi. Seperti budaya sekolah hanya untuk mencari pekerjaan, budaya minat membaca yang masih rendah, budaya malu bertanya, budaya malas, dan budaya menunda waktu. Itu semua adalah penyakit yang ada disetiap kalangan pelajar di Indonesia selain itu juga, sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia masih belum memadai, sehingga pendidikan di Indonesia sulit untuk berkembang.

kualitas pendidikan yang rendah yang mengakibatkan matinya kreativitas anak didik pasca sekolah dan jatuhnya rasa percaya diri siswa didik ketika menghadapi dunia kerja yang keras. Lulusan sekolah sering kali justru menjadi anak cengeng dengan sifat ABG-nya yang kental, dan semakin jauh dari realitas masyarakat di sekitarnya. Di samping persoalan mendasar tersebut dan yang telah disebutkan diatas, masalah lain yang mengemuka adalah relatif rendahnya kesejahteraan guru, minimnya sarana Pendidikan Dasar, dan terbatasnya biaya operasional pendidikan. Hal ini harus dicarikan solusinya, meskipun dilakukan secara bertahap.

Fakta di Indonesia, Pendidikan Dasar mendapat tekanan khusus bila dibandingkan dengan jenjang pendidikan lain. menurut para pakar pendidikan, Pendidikan Dasar ini yang paling parah. Sarananya saja paling banyak rusak dibandingkan SLTP dan SLTA. Belum lagi menyangkut masalah pelaksanaan proses belajarnya. Dengan telah disahkannya undang-undang pendidikan nasional, kita berharap agar dana sebesar 20% dari APBN benar-benar direalisasikan dan diberikan untuk dunia pendidikan di negeri ini. Sering kali dana pendidikan tersebut dialokasikan ke birokrasi dan seremonial pendidikan yang kurang bermanfaat. Kita mengharapkan agar birokrasi pendidikan lebih dapat memanfaatkan anggaran pendidikan negara dengan efektif efisien sehingga menyentuh kebutuhan riil anak didik.

Masalah pendidikan sebenarnya bukan hanya pekerjaan rumah pemerintah saja, tetapi juga sebuah pekerjaan rumah seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah melakukan usaha terbaiknya dengan mengganti kurikulum yang dinilai kurang efektif, memperbaikinya, hingga mengganti model pembelajarannya. Itu merupakan sebuah usaha nyata yang harus kita hargai. Kita pun harus ikut serta dalam usaha pembangunan citra pendidikan di Indonesia.

Kita harus membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan sistem pendidikan negara maju. Agar kita merasa bahwa pendidikan di Indonesia masih banyak kekurangannya dan agar semakin semangat memperbaikinya. Untuk para guru dan calon guru, ayo kita bersama-sama menciptakan  metode pembelajaran yang menyenangkan, yang membuat para siswa menjadi semakin haus akan pengetahuan dan membuat mereka tidak jenuh jika belajar. Guru merupakan kunci revolusi pendidikan. Baik atau buruknya kualitas murid, merupakan hasil dari pembawaan guru. Murid akan semangat jika gurunya semangat dan murid akan malas jika gurunya malas. Mari kita bersama-sama menjunjung tinggi pendidikan. Menciptakan cara belajar baru yang membuat murid tidak sadar jika dia sedang belajar. Jadikan pendidikan di Indonesia pendidikan yang menyenangkan bukan malah menjadi beban.

Dengan perbandingan-perbandingan dari berbagi sudut dan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, diharapkanmutu pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan terus berkembang. Tanpa pendidikan dan tanpa penyesuaian dengan perkembangan zaman, negara Indonesia akan lebih jauh tertinggal dari negara-nagara maju lainnya. Karena sesungguhnya rakyat yang semakin cerdas, hari sekarang dan hari depan akan semakin lebih bahagia dan berguna.

cukup sekian dari saya, semoga essay ini cukup membantu dan membuat kita semua bersemangat dalam menciptakan perubahan di dunia pendidikan di Indonesia. semoga bermanfaat. wassalamualaikum wr.wb.

Sumber :

http://alineliyani.blogspot.com/2010/01/perbandingan-untuk-mutu-pendidikan-di.html

http://thepanzel.blogspot.com/2011/04/perbedaan-sistem-pendidikan-indonesia.html

https://www.google.co.id/


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun