Mohon tunggu...
Kania Syafa Salsabilla
Kania Syafa Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Saya tertarik dengan media kreatif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Destruktif Media: Emangnya Ngaruh Buat Kesehatan Mental?

11 Desember 2023   20:42 Diperbarui: 11 Desember 2023   21:28 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : ThisIsEngineering/pexels

Di era digital saat ini kemajuan teknologi semakin pesat dan canggih. Kemajuan teknologi ini sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada bidang komunikasi, sehingga masyarakat dituntut untuk mengerti dan paham akan penggunaan teknologi. Kemajuan teknologi ini memberikan dampak yang positif untuk segala aspek kehidupan masyarakat yang lebih cepat, mudah dan praktis. Hal ini bisa dilihat dari cara berkomunikasi masyarakat yang berubah dengan seiringnya perkembangan zaman, karena pada era digitalisasi ini tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua orang tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Dengan adanya kemajuan teknologi ini kita bisa berkomunikasi kapanpun dan dimanapun.

Perkembangan teknologi komunikasi dapat merubah pola interaksi masyarakat, sehingga dapat membentuk suatu komunitas yang disebut dengan masyarakat cyber atau warganet. Masyarakat cyber merupakan masyarakat maya yang melakukan interaksi sosial serta komunikasi melalui jejaring internet, masyarakat cyber ini sangat berpengaruh tetapi tidak bisa dilihat dan dihitung karena tidak mempunyai batasan ruang dan waktu. Salah satu dari kemajuan teknologi komunikasi adalah munculnya media sosial karena dengan media sosial ini kita dapat lebih mudah dalam mendapatkan informasi.

Menurut Van Dijk (2015, dalam Nasrullah), media sosial merupakan sebuah platform yang fokusnya pada eksistensi pengguna yang memudahkan mereka untuk beraktivitas maupun berkolaborasi. Jadi media sosial itu sendiri merupakan sebuah platform digital yang memudahkan penggunanya untuk berbagi, berinteraksi serta dapat menikmati beragam jenis konten dari pengguna media sosial lainnya dengan foto, vidio, pesan ataupun berbagai cara lainnya. Berdasarkan data dari situs DataReportal menyatakan bahwa pengguna media sosial aktif di Indonesia terdapat 167 juta pengguna pada bulan januari 2023 yaitu setara dengan 60,4% dari total populasi, pada pengguna media sosial tersebut terdapat 15,3 juta yang berusia 18 tahun ke atas yang setara dengan 79,5% dari populasi.

Ilustrasi mendapatkan komentar jahat di media sosial. Foto : cottonbro studio/pexels
Ilustrasi mendapatkan komentar jahat di media sosial. Foto : cottonbro studio/pexels

Nyatanya di era digital saat ini sering kali masih kita temui perilaku destruktif media sosial dalam sehari-hari, salah satunya tindakan perundungan di dunia maya atau biasa dikenal dengan cyberbullying. Menurut Nurjanah (2014), cyberbullying merupakan perilaku yang dilakukan individu dan perorangan secara berulang, intens serta agresif dengan menggunakan pemanfaatan teknologi serta elektronik sebagai media untuk menyerang. Salah satu bentuk cyberbullying yang sering kita temui di media sosial yaitu memberikan komentar buruk pada kolom komentar berupa hinaan, ejekan, ancaman dan lain sebagainya.

Akhir-akhir ini banyak warganet yang memberikan komentar buruk di media sosial dengan membanding-bandingkan antara Fuji dan Aaliyah Massaid. Salah satu media sosial tersebut adalah tiktok, adapun beberapa komentar dari warganet pada beberapa konten  di media sosial tiktok seperti "Aal lah glowing bet" dan akun tik tok @m***y ikut membalas komentar akun @alt******s  "Hidung nya jambu". Selain itu juga terdapat komentar buruk di konten video lainnya seperti "Fuji kalah body sm Aaliyah", "Aal kalah wajah", "Tapi bener dia auranya mahal banget", "Berapaan buk harganya" dan masih banyak komentar pendukung lainya.

Ilustrasi dampak negatif dari destruktif media pada kesehatan mental. Foto : MART PRODUCTION/pexels
Ilustrasi dampak negatif dari destruktif media pada kesehatan mental. Foto : MART PRODUCTION/pexels

Komentar-komentar yang diberikan oleh warganet kepada dua influencer Indonesia ini dapat dikatakan sebagai hal yang buruk karena tindakan cyberbullying ini dapat merusak kesehatan mental seseorang jika terus menerus dilakukan. Karena dampak dari cyberbullying itu sendiri dapat membuat seseorang merasakan kecemasan, depresi, rendah diri, gangguan tidur dan makan, sulit percaya serta menjauh dari lingkungan sekitar bahkan sampai bisa menggunakan obat-obatan terlarang. Selain itu tindakan cyberbullying juga dapat menimbulkan konflik. Jadi semua dampak negatif ini dapat menunjukkan bahwa cyberbullying bukan hanya masalah kecil, tetapi bisa berdampak serius pada kesehatan mental seseorang.

Dari kasus yang terjadi pada dua influencer Indonesia ini dapat dikaji dengan teori konflik sosial. Konflik merupakan suatu pertentangan antara dua pihak yang berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan menentang pihak lawan (Soerjono Soekanto). Teori konflik sosial ini menganalisis bagaimana media dan komunikasi dapat mempengaruhi dinamika konflik antara kelompok atau individu. Dengan menyoroti konflik yang terjadi dalam masyarakat, komunikasi yang dilakukan melalui media sosial dapat memperluas dan mempertajam konflik sosial. Hal ini menyangkut dengan perbedaan pendapat, ketegangan, serta polarisasi antar individu maupun kelompok yang dapat menjadi lebih menonjol melalui media sosial.

Oleh karena itu, peristiwa cyberbullying ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena dampak dari cyberbullying ini sangat berbahaya pada kesehatan mental. Maka dari itu kita semua perlu meningkatkan kesadaran kita akan bahaya dari dampak destruktif media, sehingga kita harus bisa lebih bijak dan selektif lagi dalam menggunakan media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun