Pada era sekarang ini globalisasi semakin terasa. Setiap individu memiliki kebebasan dalam mengakses internet yang mana internet itu sendiri merupakan perkembangan teknologi. Sehingga individu menjadi aktor utama dalam globalisasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak bagi keberlangsungan globalisasi ekonomi, salah satunya ialah teknologi Artificial Intelligence (AI).
Pengaruh Globalisasi Ekonomi Dengan AI K-Pop Idol
Artificial Intelligence (AI) merupakan wujud globalisasi ekonomi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa teknologi menjadi kunci bagi globalisasi ekonomi. Begitu pula dengan perkembangan kecerdasan buatan yang tumbuh sebagai akibat dari canggihnya teknologi serta pengetahuan manusia. Artificial Intelligence (AI) ialah kecerdasan buatan yang berhubungan dengan sistem komputer untuk membantu manusia dalam meningkatkan kinerjanya.
Stuart Russell dalam bukunya yang berjudul Artificial Intelligence: A Modern Approach menyebutkan bahwa terdapat dua potensi AI yakni AI yang memiliki sistem berpikir serta tindakan yang seperti manusia dan AI yang memiliki sistem berpikir rasional. Meskipun kecerdasan buatan yang dikembangkan ini memiliki kelemahan namun Artificial Intelligence (AI) sendiri terus diterapkan dan dimanfaatkan penggunaannya bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baru-baru ini Artificial Intelligence (AI) telah merambah dalam industri ekonomi kreatif Korea Selatan. K-Pop yang biasanya identik dengan manusia asli mulai berkembang dalam versi Artificial Intelligence (AI).Â
Dengan bantuan serta perkembangan teknologi metaverse, AI K-Pop idol mulai menunjukkan panggungnya dalam industri ekonomi kreatif di Korea Selatan. Beberapa girlgroup dan boygroup yang anggotanya adalah Artificial Intelligence (AI) antara lain 'Superkind' yakni boygroup AI pertama di Korea Selatan dan girlgroup AI 'Mave' yang baru saja melakukan debutnya pada Januari 2023 lalu.
Menurut pandangan penulis, globalisasi ekonomi mendorong munculnya Idol K-Pop versi Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut juga terjadi dikarenakan mendunianya K-Pop yang menyebabkan ketatnya persaingan untuk berkarya dalam industri ekonomi kreatif itu sendiri.Â
Tak sedikit idol yang pada dasarnya ada namun "tidak terlihat" oleh khalayak umum dan menyebabkan para idol tersebut merugikan finansial agensi atau bahkan dibubarkan karena tidak menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Selain itu idol K-Pop manusia asli memiliki beberapa kelemahan yakni record tindakan-tindakan tercela di masa lalu yang mungkin muncul dan mengakibatkan skandal.
Seperti yang kita ketahui bersama Korea Selatan memiliki Undang-Undang untuk tidak menampilkan kembali individu-individu yang memiliki kelakuan buruk dalam industri hiburannya.Â
Menurut salah satu sumber yakni Oh Young Hoon sebagai Perwakilan Dewan Korea Selatan menyebutkan bahwa terdapat revisi Undang-Undang Penyiaran yang berisi larangan bagi artis yang memiliki catatan kriminal untuk kembali lagi ke layar kaca. Secara tidak langsung hal tersebut merupakan sanksi yang terkadang membuat pelakunya tertekan sehingga tak sedikit pihak yang terkena dampak dari skandal tersebut membuat keputusan ekstrem.
Kekhawatiran tersebut menjadi faktor lain berkembangnya AI K-Pop idol. Didukung pula dengan sumber daya manusia yang cerdas sehingga mampu mengembangkan AI yang mirip dengan manusia asli.Â