Mohon tunggu...
Kania Putri Maharani
Kania Putri Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Psikologi 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Mewujudkan SDGs untuk Memajukan Negara Indonesia di Dunia Internasional

23 Maret 2022   09:03 Diperbarui: 23 Maret 2022   09:09 3507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain menjalani kegiatan pembelajaran di bangku perkuliahan, mahasiswa memiliki peran lain di masyarakat yakni menjadi agen perubahan di dalam masyarakat. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang mempunyai daya pikir yang berada di atas rata-rata dari sebagian besar masyarakat. Mahasiswa dikehendaki untuk berpartisipasi dalam memberikan perubahan bagi publik baik dalam skala nasional maupun internasional (Cahyono, 2019). Dengan demikian, sudah sepantasnya mahasiswa berperan aktif dalam mewujudkan Sustainable Development Goals yang dikembangkan oleh organisasi PBB untuk membangun dunia menjadi versi yang lebih baik lagi.

Tujuan Pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals atau yang biasa disingkat sebagai SDGs merupakan sebuah agenda yang diciptakan oleh organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan 17 target termasuk di antaranya adalah menekan angka kemiskinan, memperjuangkan ekuitas antar manusia di dunia, dan juga memelihara lingkungan hidup. SDGs dilaksanakan sejak tahun 2016 dan diharapkan dapat mencapai tujuannya per tahun 2030 (Sustainable Development Goals, n.d). Seperti yang sudah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, mahasiswa di Indonesia mempunyai peran yang penting dalam keberjalanan mencapai 17 target SDGs sebab agenda tersebut bersifat universal sehingga setiap negara dan sistem yang ada di dalamnya memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan SDGs (Astuti dkk., 2020).

Perkembangan mewujudkan SDGs di negara Indonesia relatif masih perlu ada perbaikan. Implementasi SDGs di level nasional pun masih menyisakan pekerjaan rumah seperti mekanisme akuntabilitas, penerimaan data dari pihak non-pemerintah, dan juga proses partisipasi itu sendiri. Hal tersebut sudah sepantasnya tidak dianggap sebagai beban melainkan rintangan yang harus dilewati untuk menaikkan kinerja bagi percepatan pembangunan nasional Indonesia sampai dengan tahun 2030 (Panuluh dan Fitri, 2016). Di sinilah peran mahasiswa digunakan untuk mendukung adanya akselerasi peningkatan mutu negara Indonesia.

Hal pertama yang dapat dilakukan mahasiswa untuk membantu mewujudkan target pembangunan berkelanjutan adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan SDGs nomor empat yakni memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua individu. Dengan belajar  sungguh-sungguh, mahasiswa sudah otomatis mendukung target SDGs tersebut sebab kewajiban pertama mahasiswa adalah menuntut ilmu. Selain itu, demi mencapai SDGs nomor empat, mahasiswa dapat mendedikasikan diri mereka ke daerah 3T atau terpencil, tertinggal, dan terluar untuk mengajarkan anak-anak yang tinggal di sana supaya bisa mendapatkan pendidikan yang lebih layak.

Peran mahasiswa dalam mendukung tercapainya SDGs selanjutnya adalah melakukan aksi mahasiswa atau demonstrasi kepada pemerintah untuk menunjukkan urgensi melaksanakan SDGs. Misalnya melakukan demonstrasi mengenai kesetaraan gender, pemeliharaan lingkungan hidup seperti hewan dan tumbuhan, perubahan iklim dan pemanasan global. Meskipun tidak berdampak langsung terhadap perwujudan SDGs, aksi mahasiswa yang ditujukan kepada pemerintah juga dapat meningkatkan awareness kepada publik sehingga mereka dapat ikut berkontribusi mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang diciptakan oleh PBB. 

Peran mahasiswa dalam SDGs yang lain adalah menciptakan karya ilmiah tulis atau sejenisnya yang bertemakan tujuh belas target dalam SDGs yang ada. Karya ilmiah yang ditulis dan dipublikasikan tersebut memiliki tujuan untuk mengedukasi, memberikan pemahaman, dan menawarkan solusi yang berkaitan dengan pelaksanaan SDGs di Indonesia kepada para pembaca karya ilmiah tersebut. Misalnya, saat mahasiswa menuliskan karya ilmiah mengenai kemiskinan di Indonesia dan cara-cara alternatif untuk menyelesaikannya, hal itu secara tidak langsung akan berimbas kepada perwujudan SDGs Indonesia. Dengan demikian, perkembangan SDGs di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik karena mahasiswa berperan aktif dalam proses perkembangannya.

Dari pemaparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan di masyarakat dapat pula berperan aktif untuk mendukung perwujudan Sustainable Development Goals atau SDGs yang dicanangkan oleh PBB. Kontribusi mahasiswa sangat penting sebab mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang intelek. Pada akhirnya, perwujudan SDGs di Indonesia yang berjalan dengan maksimal dapat membantu Indonesia menjadi negara yang lebih maju serta dipandang di mata internasional.

Referensi

Panuluh, S., & Fitri, M. R. (2016). Perkembangan pelaksanaan sustainable development goals (SDGs) di Indonesia. Biefing Paper, 2, 1-25.

Astuti, P. (2020). GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) 2030 DI INONESIA. Jurnal ABDI (Sosial, Budaya dan Sains), 2(1).

Cahyono, H. (2019). Peran Mahasiswa di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Setiabudhi, 1(1), 32-41.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun