Sewaktu pulang ke kampung halaman tahun lalu, saya cukup heran mendapati rumah orangtua saya ternyata sudah berlangganan air PAM selain menggunakan air yang disedot dari tanah. Saya bertanya-tanya, apakah air tanah dan air sungai sudah tidak mencukupi kebutuhan masyarakat desa? Sayangnya pertanyaan saya belum menemukan jawabnya.
Masih ingat di benak saya saat ikut kakak ipar mencuci baju di sebuah kolam umum desa. Para wanita desa mengucek baju berkerumun sambil mengobrol segala macam. Setelah itu, baju dibilas dengan air bersih di pancuran yang airnya deras dan jernih.
Sedih sekali jika memang persediaan air di desa yang masih banyak pohon dan sawah, mulai berkurang. Karena air adalah sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, namun juga bagi hewan dan tumbuhan.
Pemandangan desa saya di kampung halaman yang berlokasi di kaki Gunung Ciremai
Bagi kita, manusia, air merupakan zat penting setelah udara. Tiga per empat bagian tubuh kita terdiri atas air. Organ tubuh manusia yang mengandung air antara lain otak (74%), tulang (22%), ginjal (82,7%), otot (75,6%), dan darah (83%).
Air yang kita minum memiliki berbagai fungsi kesehatan bagi tubuh, antara lain membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel yang rusak, melarutkan dan membawa nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh yang membutuhkan. Air melarutkan dan mengeluarkan sampah dan racun dari dalam tubuh, sebagai katalisator dalam metabolisme tubuh, pelumas bagi sendi-sendi, menstabilkan suhu tubuh, dan meredam benturan bagi organ vital.
Air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat kita bekerja. Efek kenyang dari minum air juga dapat mengurangi makan yang berlebihan. Minum air yang cukup dapat mengurangi resiko beberapa penyakit seperti sembelit, ginjal, kanker kandung kemih, kanker usus besar, dan sebagainya.
Banyak ahli kesehatan merekomendasikan minum air sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk. Minum air yang cukup akan menguatkan antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan yang berfungsi untuk menjerat virus pilek. Minum banyak air membantuk melembabkan kulit dan mengurangi kerutan.
Selain untuk dikonsumsi, manusia juga menggunakan air untuk keperluan rumah tangga (seperti memasak, mencuci, mandi), keperluan industri (misal pembangkit listrik), keperluan pelayaran, pertanian, dan sebagainya. Bisa dibayangkan, betapa banyaknya air yang kita butuhkan untuk bertahan hidup. Sedangkan air di bumi terdiri dari 97% air asin dan hanya 3% air tawar yang lebih dari 2/3 nya berupa es di kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Mendapati kenyataan seperti ini, ditambah dengan semakin tingginya populasi umat manusia, kita seharusnya memiliki kesadaran untuk melestarikan air. Caranya dengan reboisasi hutan, mencegah penebangan pohon secara liar, memperbaiki kondisi dan lingkungan air tanah yang mengalami kerusakan.
Terlalu berat? Ya, mungkin perlu lembaga khusus yang menangani sumber air. Mungkin perlu aturan yang lebih tegas untuk masalah perusakan ekosistem air. Dan itu perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat.
Dalam lingkup rumah tangga, kita bisa mengusahakan pelestarian air dengan cara berikut:
- Berhemat menggunakan air. Misalnya dengan cara menggunakan air bekas mencuci pakaian (bilasan pertama biasanya mengandung deterjen) untuk mengepel lantai, menggunakan air bekas membilas pakaian (bilasan kedua) untuk menyiram tanaman, dan berwudhu tak perlu berlebihan menggunakan air karena Rasulullah SAW pernah berwudhu hanya dengan (kurang lebih) segelas air.
- Mengurangi sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Di lingkungan komplek rumah saya, pernah ada tetangga yang membuang karung-karung berisi pakaian bekas ke sungai. Untung ada tetangga lain yang mencegah. Padahal, pakaian bekas yang masih layak dipakai bisa didonasikan. Yang sudah tak layak, bisa dijadikan lap, atau berbagai kreasi dari kain.
- Memilah sampah organik dan non organik. Sampah non organik seperti kertas, plastik yang sudah dipisahkan bisa diberikan ke pemulung. Selain bisa dimanfaatkan untuk daur ulang, juga sebagai sumber rejeki bagi mereka.
- Mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bisa menyuburkan tanah. Tanah yang subur akan menjadi sumber air yang bagus untuk kehidupan.
- Selektif dalam memilih produk yang menggunakan air secara tinggi.
- Menanami pekarangan dengan berbagai tanaman.
- Biasakan anak-anak untuk berhemat air melalui contoh dan teladan orangtua, serta cerita menarik. Bagi anak-anak, main air tentu merupakan hal yang sangat disukai. Kadang saya harus tegas pada anak agar tidak menggunakan 2 keran sekaligus saat mandi, dan menutup keran segera setelah ember mereka penuh.
Yuk, lakukan pelestarian air dari mulai yang mudah dulu, dari mulai lingkungan terdekat dulu yang bagi saya adalah lingkungan rumah tangga. Karena ini yang mungkin bisa kita lakukan sebagai ibu rumah tangga. Walaupun dalam pelaksanaannya banyak halangan. Setidaknya kita sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk anak cucu. Bagi anda, mungkin usaha yang bisa dilakukan untuk melestarikan air bisa lebih besar dari sekedar menghemat air.
Sumber referensi:
http://www.artikellingkunganhidup.com/manfaat-air-bagi-kehidupan-manusia.html
http://holilahhairunnisa.blogspot.com/2013/01/definisi-fungsi-dan-cara-melestarikan_9407.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H