Mohon tunggu...
Kania Putri Andini
Kania Putri Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

loving

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Mengenal dan Cegah Penyalahgunaan LSD Sejak Dini

3 Juni 2022   10:43 Diperbarui: 7 Juni 2022   13:40 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pinterest/Harsh Khanna  

Grafik penggunaan LSD di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tentu hal ini adalah masalah yang cukup serius dan memprihatinkan. Sebelumnya, mungkin beberapa dari kita belum mengetahui apa itu LSD. LSD (Lysergic Acid Diethylamide) adalah salah satu jenis narkotika golongan 1 yang bersifat halusinogen (menyebabkan halusinasi), berbentuk seperti kertas, dan berefek pada psikologis seseorang. Banyak orang mengonsumsi LSD untuk mencari kesenangan dan ketenangan di tengah penatnya kegiatan sehari-hari.

Usut punya usut, LSD diciptakan pertama kali oleh Albert Hofmann (16 November 1938) yang ditemukan secara tak sengaja saat pencarian formula stimulan darah. Kemudian ditemukanlah efek halusinogen hidup setelah adanya konsumsi sebanyak 25 mikrogram. Awalnya, LSD digunakan para psikiater untuk pasien sakit jiwa karena adanya kesamaan suatu zat kimia pada otak. Namun setelahnya, didapat fungsi LSD sebagai obat yang kemudian disebar luaskan sehingga menyebabkan penyalahgunaan di masyarakat.

Menurut UU No 35 tahun 2009 yang didasarkan pada ketentuan pasal 54, pecandu narkotika akan dijatuhi vonis rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis. Penggunaan LSD tanpa maksut pengobatan (hanya untuk dirasakan pengaruhnya) secara terus menerus dapat menyebabkan keluhan fisik dan psikis.

Keluhan fisik diantaranya :

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Berdebar debar
  • Nafas tidak terkontrol
  • Kepanasan
  • Menggigil

Gangguan psikis diantaranya :

  • Perubahan persepsi, memberi pengalaman yang mengerikan seperti bad trip sehingga menyebabkan rasa panik dan cemas berlebihan. Bahkan tak jarang seseorang berusaha menyakiti diri sendiri
  • Perubahan emosi, seseorang bisa saja merasakan berbagai macam emosi dalam satu waktu atau berganti emosi secara cepat
  • Halusinasi, seluruh panca indera akan merasakan sensasi yang tersa nyata namun sebenarnya tidak ada
  • Sulit konsentrasi

Hal paling lumrah sebagai akibat dari penggunaan LSD adalah halusinasi. Hal ini dikarenakan saat seseorang mengonsumsi LSD, penglihatan akan kabur dan otak mengalihkan visualisasi warna-warna cerah dan cahaya. Sentuhan fisik bagi pengguna LSD akan menjadi sangat sensitif yang menimbulkan perasaan bahagia, damai, cemas, bingung dan lain lain. Awalnya, efek ini akan muncul selama kurang lebih 1 jam namun pada banyak kasus juga terjadi selama berjam-jam tergantung dosis yang digunakan. Dari segi kesehatan, LSD juga menyebabkan beberapa efek jangka pendek seperti kenaikan tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh. Efek tersebut akan mengakibatkan seseorang susah tidur (insomnia) sehingga memiliki kualitas tidur yang buruk. Nafsu makan juga cenderung menurun sehingga pengguna tidak memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Detak jantung yang sangat cepat juga membuat tubuh kita cepat lelah. Selain itu, otot dan tubuh akan terasa nyeri. Lama-lama tubuh merasa tidak nyaman dan cemas setiap saat. Tak jarang para pengguna LSD juga mendapat serangan panik dan berujung memiliki gangguan mental/jiwa karena selalu merasa cemas.

Sebenarnya, LSD tidak menyebabkan rasa ketagihan dan sakau seperti narkotika pada umumnya. Hanya saja, efek bahagia yang ditimbulkan LSD membuat orang ingin mengonsumsinya. Banyak orang menginginkan rasa bahagia tersebut dalam intensitas yang besar bahkan sangat besar sehngga mengonsumsi LSD dalam jumlah besar pula. Inilah yang kita sebut overdosis.  Pengguna yang mengalami overdosis tentu saja akan mendapat bahaya yang lebih parah. Beberapa gejala yang timbul akibat overdosis diantaranya rasa panik yang berlebihan, rasa takut yang berlebihan (paranoid), nekat, kejang-kejang, dan lain-lain.

Ada banyak upaya agar kita terhindar dari penyalahgunaan narkotika, terutama LSD itu sendiri. Perbanyaklah edukasi mengenai narkotika sejak usia se-dini mungkin. Internet bisa dijadikan salah satu opsi untuk mendapat edukasi mengenai bahaya dan dampak narkotika. Selain itu, lingkungan yang positif juga sangat berdampak pada perilaku kita sehari-hari. Jika kita berada di lingkungan yang positif, kita bisa mengisi waktu luang dengan hal hal yang positif pula. Tak lupa biasakanlah pola hidup sehat. Saat mulai beranjak dewasa, pasti kita sudah memiliki dasar pengetahuan tentang narkotika. Di sekolah, banyak kita jumpai penyuluhan narkotika. Tak cukup disitu, semakin banyak tawaran dan godaan yang menjerumuskan kita pada narkotika. Kita harus bisa dengan tegas menolak ajakan tersebut. Bagi beberapa orang yang sudah terjerumus, kosultasi pada pihak yang berwenang untuk langkah lebih lanjutnya. Biasanya pengguna akan disuruh mengikuti tahap rehabilitasi, terapi, dan/atau tahapan lainnya  untuk pemulihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun