Mohon tunggu...
Kania Naomira
Kania Naomira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Faculty of Medicine Airlangga University 2024

🌍 Penulis yang suka berbagi cerita dan perspektif 🖋️ Menulis tentang kehidupan, medis, dan budaya 💭 Menginspirasi lewat kata, mengajak berpikir lebih luas 📩 Hubungi: [naomirakania20@gmail.com/@kaniadelouvre]

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Tabu, Yuk Tahu! Edukasi HIV/AIDS Untuk Pelajar SMP Demi Masa Depan Cerah

31 Desember 2024   09:01 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masa remaja adalah masa yang penuh dengan potensi, tetapi juga rentan terhadap banyak masalah, termasuk masalah kesehatan. Memberi tahu pelajar SMP tentang HIV/AIDS bukan hanya melindungi mereka dari penyakit tersebut, tetapi juga merupakan langkah penting untuk membangun generasi yang lebih sadar, peduli, dan bertanggung jawab. Dengan mendapatkan informasi yang tepat, para pelajar dapat tumbuh menjadi orang yang memahami pentingnya kesehatan, solidaritas, dan penghormatan terhadap sesama. 

Pada remaja, terutama pada tingkat SMP, sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini. Dengan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi dihentikan di berbagai negara, termasuk Indonesia, banyak hal perlu diketahui mengenai HIV dan AIDS. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa edukasi HIV kepada siswa SMP sangat penting. 

Kesadaran dini tentang HIV/AIDS Dengan edukasi HIV, para remaja akan memiliki pemahaman dasar tentang apa itu HIV dan AIDS, bagaimana virus ini ditularkan, dan dampak yang ditimbulkan pada kesehatan. Anak muda dengan informasi yang akurat lebih mungkin akan mampu mengidentifikasi risiko dan tindakan pencegahan yang tepat. Menurut Triyana Febriana dari PKBI Kota Semarang, remaja termasuk kelompok yang sangat rentan terhadap penularan HIV/AIDS; sehingga, sebaiknya dilakukan edukasi yang lebih intens demi memberikan informasi dan pemahaman yang benar kepada remaja. 

Mencegah perilaku berisiko 

Masa remaja adalah masa pencarian dan ekspresi diri. Banyak remaja menjadi semakin terlibat dalam seks yang tidak aman dan narkoba saat fase ini. Dengan memberikan pendidikan HIV, mereka dapat mengetahui konsekuensi dan membuat keputusan yang lebih cerdas. Seperti itu, dengan situasi yang berbasis fakta, remaja dapat melindungi diri dari mengalami situasi yang merugikan yang dapat membahayakan hidup.

Mengurangi masalah bagi penderita HIV/AIDS

Salah satu masalah penyakit HIV/AIDS adalah stigma yang melekat pada penderita. Pendidikan yang tepat akan membantu menghilangkan stigma ini melalui penanganan informasi yang benar. Jika para siswa memahami bahwa HIV tidak semestinya dilihat sebagai kutukan tetapi sebagai kondisi medis, mereka akan lebih bersedia berbicara dan memberi lebih banyak empati pada penderita HIV/AIDS. Rekayasa Sipil dalam hal ini harus menggunakan elemen ini untuk membangun lingkungan sekolah yang tidak membedakan dan mendukung,

Metode Pembelajaran Interaktif Penyuluhan tentang HIV/AIDS

Sebaiknya dilakukan dengan metode pembelajaran interaktif agar siswa lebih mudah memahami materi. Kegiatan seperti diskusi kelompok, tanya jawab, dan kuis dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Penggunaan media visual juga sangat membantu dalam menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. 

Dukungan Kesehatan Reproduksi 

Edukasi HIV juga harus mencakup informasi tentang kesehatan reproduksi secara umum. Siswa perlu mengetahui tentang pentingnya menggunakan kondom saat berhubungan seksual sebagai cara pencegahan penularan HIV. Selain itu, mereka juga harus diberi tahu tentang layanan kesehatan yang tersedia untuk pemeriksaan dan pengobatan jika diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun