Mohon tunggu...
Kania Handayani Subhan
Kania Handayani Subhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPI 2018

Mahasiswa UPI 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sabun Lerak sebagai Alternatif Cairan Pembersih yang Ramah Lingkungan

2 Mei 2021   22:34 Diperbarui: 24 Mei 2021   22:02 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pernahkah Anda mendengar atau bahkan melihat buah lerak? Mungkin Anda merasa asing atau bahkan tidak pernah mendengarnya sama sekali. Buah ini merupakan tanaman yang dikenal karena manfaatnya yang dapat digunakan sebagai cairan pembersih. Tanaman ini dapat tumbuh subur di Indonesia karena dapat tumbuh dengan baik pada hampir segala jenis tanah dan berbagai iklim. Sabun lerak biasanya digunakan sebagai pencuci kain batik sebab sabun dari lerak ini dianggap sebagai bahan pencuci paling sesuai untuk menjaga dan mempertahankan kualitas atau warna pada kain batik.

Menurut Udarno (2009), buah lerak mengandung komponen Saponin sebesar 28%, alkaloid, polifenol, antioksidan, flavanoid, juga tannin. Saponin inilah yang dapat berfungsi sebagai bahan pencuci, yang dapat juga dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, lantai, dan pakaian. Kandungan racun pada biji leraknya pun dapat digunakan sebagai insektisida dan air bekas cucian yang dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga penggunaannya sangat ramah lingkungan.

Sama seperti sabun lainnya, sabun lerak ini dapat mengeluarkan busa. Busa ini dihasilkan karena adanya senyawa saponin yang terkandung pada buah lerak. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan yang kuat dan dapat menimbulkan busa jika dikocok dalam air. Saponin dalam buah lerak dapat berfungsi sebagai sabun alami karena ia menghasilkan glikosid yang dapat berbuih dengan indeks busa yang tinggi apabila digoncangkan. Glikosid alami dari saponin dibagi menjadi dua jenis yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida struktur steroid. Glikosida triterpenoid atau saponin triterpenoid merupakan penyusun utama buah lerak.

Seperti sabun, saponin mempunyai molekul besar yang mengandung hidrofilik dan hidrofobik. Komponen hidrofilik merupakan komponen polar sehingga ia mudah larut dalam air, sedangkan komponen hidrofobik merupakan komponen non polar sehingga mudah larut dalam minyak dan kotoran. Cara kerja saponin dalam membersihkan kotoran yakni bagian hidrofilik dari saponin akan berinteraksi dengan air, sedangkan bagian hidrofobiknya akan berikatan dengan minyak atau kotoran. Oleh karena sifatnya itu, buah lerak ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai sabun alami.

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun lerak ini sebagai berikut.

Alat:

  • Panci   1 buah
  • Kompor   1 buah
  • Wadah besar   1 buah
  • Spatula  1 buah
  • Saringan  1 buah
  • Wadah Bertutup  1 buah
  • Gelas Takar  1 buah
  • Sendok Sayur  1 buah
  • Corong  1 buah

Bahan:

  • Buah lerak  20 butir
  • Air  1,5 liter
  • Daun jeruk/sereh  secukupnya

Berikut merupakan langkah-langkah dalam pembuatan sabun lerak.

Siapkanlah 20 buah lerak yang sudah matang. Lalu, potong-potonglah  buah lerak tersebut. Pemotongan ini bertujuan untuk meningkatkan luas bidang sentuh permukaan sehingga senyawa yang terkandung dalam buah Lerak khususnya saponin ini dapat larut di dalam pelarutnya yaitu air. Rendamlah buah lerak tersebut ke dalam wadah berisi 1,5 L air dan diamkan hingga 3 hari.  Hal tersebut bertujuan untuk memecah dinding sel pada buah lerak sehingga senyawa yang terkandung khususnya saponin dapat terlarut sempurna dalam air. Kemudian, lakukan pemanasan dengan api kecil selama 30 menit. Pada saat pemanasan, tekan-tekanlah buah lerak agar kandungan saponin dalam lerak dapat cepat terekstrak. Dikarenakan sabun lerak ini tidak wangi, maka dapat ditambahkan pewangi alami seperti daun jeruk atau sereh secukupnya. Setelah itu, saringlah air rebusannya,  hasil rebusan tersebutlah yang akan kita gunakan sebagai sabun alami. Buah lerak yang sudah digunakan dapat kita simpan kembali karena masih dapat menghasilkan busa hingga 3-4 kali penggunaan. Karena sabun ini berasal dari bahan alami, maka sabun cair tersebut tidak akan tahan lama apabila disimpan dalam suhu ruangan sehingga dapat disimpan ke dalam kulkas agar lebih awet.

Kemampuan saponin dalam lerak ini menjadi alasan untuk dapat beralih menggunakan lerak sebagai sabun alami. Oleh karena itu, buah lerak dapat dijadikan alternatif sebagai bahan pokok dalam pembuatan sabun/detergen karena buah lerak ini mengandung komponen kimia yang sama, tetapi lebih ramah lingkungan.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun