Harapan itu mulai menguning
Selaras dengan bangsa yang tersaput jingga
Yang elok dipandang mata, dipuja-puji berbagai bangsa
"Bukankah itu dongeng pengantar tidur?" Seorang menyela
"Tidak, itu nyata, dahulu kala, dengan memasadepankan masa lampau, kita bisa kembali jaya."jawabnya tegas, walau sinar matanya terlihat redup
"Kembalikan kuningku!"Teriak bocah yang entah disuruh siapa
Warna kuning kita memang sedikit pudar
Bintik-bintik hitam sisa cat pelukis bedebah
"Oh tidak-tidak, itu bukan karena ulah pelukis tapi para maling yang meninggalkan jejak!" Tandasnya dengan suara khas.
Mereka mengeruk, hingga kelam terdalam
menyisakan hitam di atas kuning
"Kita tak akan membiarkan itu, anak-anakku."mencoba berupaya bangkit dengan tatapan yang mulai terlihat bersinar
"Ayo, Bu, kita rebut kembali kuning kita!" Gadis manis berkulit langsat tetiba berteriak.
Berarak sekumpulan anak-anak yang menguning
Mengepalkan kedua tangan seraya berkata;
Bu, rebut kembali, demi adik-adik kami, atau generasi esok di kemudian hari
Lombok Tengah, 160823
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H