Nama : Kania Ajeng S H
Kelas : XII MIPA 5
Junk food atau makanan cepat saji merupakan makanan instan yang telah berkembang di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah banyak perusahaan makanan cepat saji yang bersaing dengan ketat. Menyajikan makanan dengan cara seperti ini di nilai efektif terhadap waktu dan sekarang sangat mudah di temukan di berbagai tempat. Selain itu rasa yang unik dan harga terjangkau berpengaruh pada penjualan junk food ini.
Dari sekian kelebihan junk food tentu tidak terlepas dengan dampak buruk yang dimiliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya didalam makanan instan seperti lilin yang ada pada mie instan dan kandungan lemak yang tinggi pada gorengan.
Tidak sampai disitu sekarang sedang marak terkandung bahan pengawet dan penyedap pada makanan cepat saji. Pengawet yang terkandung dalam makanan tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia.
Penggunaan pengawet pada makanan akan berdampak pada kesehatan tubuh kita, sering mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet akan meningkatkan risiko kanker. Sodium benzoat, natrium benzoat jenis pengawet ini akan meningkatkan risiko kanker serta peradangan.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi junk food dengan berskala besar memang tidak akan langsung berdampak pada kesehatan tubuh kita. Namun, makanan-makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun didalam tubuh yang kemudian akan menjadi penyebab penyakit seperti kanker. Tidak hanya itu, penyakit berbahaya lain seperti usus buntu dan penyakit ginjal serta peradangan tenggorokan dan perut.
Sangat menakutkan bukan?
Maka dari itu mulailah kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji dan mulai menerapkan pola hidup sehat itu adalah bentuk kasih sayang kita pada diri sendiri. Sayangilah tubuh kita sendiri maka akan berbuah timbal balik pada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H