Mohon tunggu...
Kania Ajeng Septianti Hidayat
Kania Ajeng Septianti Hidayat Mohon Tunggu... Perawat - ✨

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pelajaran hidup

8 Februari 2021   22:23 Diperbarui: 8 Februari 2021   22:34 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Salah satu kesan menyeramkan bagi seorang anak tunggal adalah ketika ada orang berkata ”minta adik”. Selain itu banyak sekali pertanyaan atau kalimat yang sama seperti itu. Setiap kumpul keluarga aku selalu saja ada kalimat seperti ini


“Sendiri ya ga enak kan gaada teman makanya ke ibu coba minta adik.” Kata paman


Ga tau kenapa semua orang yang mengetahui kalo gue anak tunggal mesti bilang seperti itu. Terus bagaimana tanggapanku ketika ada orang yang bilang seperti itu. Dulu aku Cuma bisa tersenyum atau bahkan menolak karena emang aku ga mau punya adik tetapi aku malah minta kakak hahaha lucu bukan. Aku kira pertanyaan itu hanya terjadi pas aku kecil, ternyata tidak. Aku yang udah gede segini masih ajah diberi pertanyaan horror-horor seperti itu.


Terlepas dari pertanyaan tersebut masih banyak yang aku alami sebagai anak tunggal. Selain kesepian, menjadi anak tunggal punya beban tersendiri karena hanya aku yang mereka harapkan jadi harus sadar bahwa aku harus membalas semuanya dengan yang diharapkan mereka.


Ditambah perceraian kedua orang tuaku. Saat itu seperti mimpi buruk aku tidak pernah menyangka kedua orang tuaku akan berpisah karena selama ini yang aku lihat tidak ada masalah tetapi siapa yang tahu di belakangku dan tanpa sepengetahuanku.


Ibuku seorang notaris dan Ayahku seorang pebisnis. Mereka berdua sibuk dan mencintai pekerjaan mereka. Mempunyai kedua orang tua lengkap dan memiliki satu anak aku kira itu akan terus berjalan mulus seperti di film-film keluarga kecil bahagia. Tetapi itu tidak terjadi padaku sebagai anak tunggal perempuan dan perpisahan orang tua itu adalah hal yang buruk bukan? Tetapi mungkin ini jalan yang terbaik untuk semuanya. Mungkin ayah dan ibuku sudah tidak sejalan jadi mereka memutuskan itu.


Seperti yang awal aku katakan manusia merupakan makhluk sosial. Disaat seperti itu aku sangat membutuhkan seseorang di sampingku. Nenek, nenek adalah temanku saat itu dia yang berusaha menenangkan ku dan memberiku penjelasan semuanya bahwa hidup tidak semua akan berjalanan sesuai keinginan.

Saat itu aku bertanya pada nenek.

" Mengapa ini terjadi padaku? "
" Mengapa harus kepadaku? "
" Mengapa tidak orang lain? "
" Mengapa mereka tidak peduli kepadaku? "
" Mengapa aku juga dilahirkan bila ini akan terjadi kepadaku? "

Sambil menangis dan berteriak.
Nenek menjawab dengan sabar dan pelan-pelan agar aku mengerti.

“ Ini semua sudah menjadi takdir dalam hidupmu. Sebelum kamu lahir bahkan sebelum manusia ada semua sudah tertulis oleh Allah. Tinggal bagaimana kita menyikapi semua ini. Hidup ada saatnya di bawah Anita, tetapi kita harus terus bangkit dan membuktikan pada semuanya bahwa itu akan baik-baik saja. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Allah tidak akan memberi masalah diluar kemampuan kita. Allah memberikan ini padamu karena kamu mampu melewati semua ini. Anita anak yang baik, shalehah, kuat dan cantik. “ Kata Nenek sambil memeluk dan mengelus kepalaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun