Persatuan Indonesia menjadi hal yang penting untuk rakyat Indonesia dalam bertahan memperjuangkan kemerdekaannya. Saat penjajahan Jepang, banyak sekali perilaku Jepang yang seakan-akan mencoba untuk memecah belah bangsa Indonesia. Namun, pada saat itu para tokoh nasional tetap teguh  mempertahankan persatuan dengan cara menjaga solidaritas antara kelompok-kelompok etnis dan agama di Indonesia.Â
Pertanyaannya, apakah perilaku dan kebijakan Jepang pada saat itu bermanfaat bagi Bangsa Indonesia?Â
Jepang datang ke Indonesia seolah-olah untuk menyelamatkan Indonesia dari penjajahan Belanda. Kenyataanya hal tersebut ternyata hanya untuk menutupi tujuan utama Jepang ke Indonesia, yaitu untuk mendapatkan cadangan logistik dan  memobilisasikan  rakyat Indonesia  demi  kemajuan  perang Jepang. Pada saat itu, banyak sekali kebijakan Jepang yang harus dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia. Kebijakan yang diadakan Jepang sangat berkaitan dengan Kebijakan politik dan Kebijakan militer.Â
Diawali dengan melatih para pemuda untuk baris-berbaris, Taktik menggunakan senjata dan juga  taktik perang melalui organisasi-organisasi militer pada saat itu, seperti Heiho (pasukan pembantu prajurit), Seinendan (barisan pemuda), Keibodan (barisan pembantu polisi), Peta (tentara sukarela pembela tanah  air),  Fujinkai  (perhimpunan wanita),  dan  Suisyintai  (barisan pelopor).  Jepang juga membuat kebijakan dimana bangsa Indonesia dilarang untuk menggunakan Bahasa Belanda dan Inggris tidak  lain karena  pertimbangan  praktis  dan semata-semata  untuk  pengamanan usaha  perang.Â
 Adanya  kesempatan pemakaian  Bahasa  Indonesia  oleh bangsa  Indonesia  digunakan  untuk menggalang  persatuan  nasional  dan memperkokoh rasa kebangsaan dalam jiwa  rakyat  Indonesia. Jepang juga mengangkat tokoh-tokoh Indonesia untuk menduduki jabatan penting, seperti Chuo  Sangi  In (Dewan  Penasehat Pusat), Sumubo (Departemen  Urusan Umum), Naimubu (Departemen Dalam Negeri),  dan  lain-lain.
Tentu saja Kebijakan-kebijakan Jepang dalam kedua bidang tersebut sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan kemerdekaannya. Melalui Kebijakan militer yang ada, bangsa Indonesia mendapat keuntungan besar  karena mereka memperoleh pengetahuan dan pengalaman militer baik secara strategi tulang  punggung, Upaya perjuangan, Cara mempertahankan kemerdekaan dan para pemuda menjadi berani untuk  melakukan pembelaan terhadap rakyat dan memperjuangkan kemerdekaan.Â
Kebijakan secara politik juga ternyata membawa dampak yang positif bagi Indonesia. Saat bangsa Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia, secara tidak langsung hal tersebut akan menaikan derajat bangsa kita dan meningkatkan rasa akan cinta tanah air. Tokoh-tokoh di Indonesia dilibatkan dalam urusan-urusan pemerintahan, Ini juga menjadi  pengalaman  berharga  untuk mempersiapkan diri dalam kepengurusan bernegara.Â
Bangsa Indonesia terus-terusan mendapat janji palsu dari Jepang untuk bisa mendapatkan kemerdekaan. Indonesia sudah mendapat cukup bekal militer dari kebijakan-kebijakan yang diadakan oleh Jepang, sehingga Indonesia pun mulai memperjuangkan kemerdekaannya sendiri.Â
Terdapat 2 cara yaitu, melalui gerakan atas tanah dan bawah gerakan bawa tanah, dua gerakan ini tidak mengarah ke perlawanan bersenjata, jadi lebih bertujuan untuk menggalang solidaritas dan memperteguh cita-cita perjuangan. Perlawanan bersenjata juga sudah banyak dilakukan oleh bangsa Indonesia contohnya perlawanan rakyat Singaparna dan perlawanan tentara PETA di Blitar.Â
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Mengetahui hal itu, Indonesia mengambil kesempatannya untuk mendapatkan dan memproklamasikan kemerdekaannya.Â
Kita mengetahui betapa susahnya para pahlawan kita mendapatkan kemerdekaan. Kita juga harus menyadari bahwa negara Indonesia yang merdeka harus bisa memperkuat persatuan untuk membangun negara yang lebih baik lagi kedepannya.Â