Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon

4 September 2020   04:00 Diperbarui: 6 September 2020   06:46 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: healthbenefitstimes.com

Ayah,
Kau muliakan benih dan kau sirami bibit. Kau rawat tunas dan kau pupuki akar. Kau jaga pohon tumbuh dan berkembang.
Namun, waktu sepertinya tak memihakmu. Kau pergi saat pohon baru belajar berbuah.

Ayah,
Maafkan aku tak sempat memberimu buah yang ranum. Meski kuyakin Engkau tak pernah berharap bisa memetik buah dari pohon yang Kau tanam. Hanya impian yang Kau simpan di batang pohon.

Ayah,
Maafkan aku belum bisa menjadi pohon yang Kau impikan.
Pohon yang akarnya menjadi tempat berhimpunnya air, yang buahnya mengenyangkan banyak orang, yang rimbunan daunnya menjadi peneduh kaum musafir

Ayah,
Hanya doa yang bisa kukirimkan untukmu yang jauh di tempatmu kini. Kuyakin Engkau tlah bahagia di sana.

Selamat Hari Ayah, 6 September

# didedikasikan untuk haji ahmad demsy, haji salim sumantri dan haji ahmad saefulloh, 3 orang sederhana yang jadi bapa untuk semua


< Kang Win, September 04, 2020 >

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun