Ayah,
Kau muliakan benih dan kau sirami bibit. Kau rawat tunas dan kau pupuki akar. Kau jaga pohon tumbuh dan berkembang.
Namun, waktu sepertinya tak memihakmu. Kau pergi saat pohon baru belajar berbuah.
Ayah,
Maafkan aku tak sempat memberimu buah yang ranum. Meski kuyakin Engkau tak pernah berharap bisa memetik buah dari pohon yang Kau tanam. Hanya impian yang Kau simpan di batang pohon.
Ayah,
Maafkan aku belum bisa menjadi pohon yang Kau impikan.
Pohon yang akarnya menjadi tempat berhimpunnya air, yang buahnya mengenyangkan banyak orang, yang rimbunan daunnya menjadi peneduh kaum musafir
Ayah,
Hanya doa yang bisa kukirimkan untukmu yang jauh di tempatmu kini. Kuyakin Engkau tlah bahagia di sana.
Selamat Hari Ayah, 6 September
# didedikasikan untuk haji ahmad demsy, haji salim sumantri dan haji ahmad saefulloh, 3 orang sederhana yang jadi bapa untuk semua
< Kang Win, September 04, 2020 >
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H