Dari gunung Wayang kulintasi Kertasari, Santosa dan Sedep. Ribuan hektar teh nan hijau bagai permadani raksasa terhampar luas sejauh mata memandang. Kudaki Papandayan, kujejakan kaki di padang edelweiss.
Dari gunung Wayang pula ku lewati Tarumajaya, kulintasi belantara kina. Kujejakan kaki di tanah Cikembang. Pesona warna warni kembang membuat mata tak bosan memandang.
Seperti di Papandayan kutemukan Edelweiss Sang Bunga Abadi, di Cikembang kudapatkan Mojang Parahyangan Sang Cinta Abadi.
Cikembang selalu terbayang. Cikembang layak untuk dikenang. Di tanah itu kudekap cinta yang jauh lebih indah dari edelweiss sang bunga abadi.
< Kang Win, Juli 28, 2020 >
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H