Tak kulihat lagi gagah kau tunjukkan
Duduk di tepi dipan, tak ada sepatah kata terucapkan
Hanya senyum yang kau tampakkan
Dengan air hangat kubasuh tubuhmu, tersisa kulit membalut tulang
Kusuapkan bubur nasi encer, semangkuk tak bisa kau habiskan
Hanya senyum yang kau tampakkan
Hari berganti hari, seratus hari sudah kau terbaring, tak bisa lagi sekedar duduk di tepi dipan
Kuganti piyamamu pelan-pelan
Bubur nasi tak bisa lagi kau telan, hanya sesendok air putih melapangkan
Hanya senyum yang kau tampakkan
Kubimbing kau sebut Ashma Alloh, bibirmu bergerak mengucap La illaha ilalloh dengan tenang
Hanya senyum yang kau tampakkan
Senyum ikhlas memenuhi panggilanNYA untuk berpulang
Mengenang saat-saat terakhir ayahanda tercinta, 10 th yl
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H