Jumat sore di gerbong KRL
Sore hari seperti biasanya saya naik KRL untuk pulang, sepertiga jalan sudah terlewati. Penuh sesak berdesakan tidak saya hiraukan lagi yang ada di otak hanya ingin cepet nyampe rumah, mandi lalu istirahat. Di sepertiga jalan ini ketika seorang ibu dengan menggendong anak kecil usia sekitar 1 tahun sambil menawarkan air mineral kepada para penumpang yang rata-rata memasang wajah lelahnya setelah seharian bekerja. Seorang bapak disebelah kiri saya memanggil si ibu penjual air mineral tadi "Berapa Bu satu...?", "Lima ratus Pak...","Beli satu ya Bu...","Ini Pak..." sambil menyodorkan segelas air mineral yang dipesan, si Bapak tadi menyodorkan uang Rp. 10.000,' "Ibu ini uangnya saya kasih lebih tapi nggak banyak...". Ibu tadi berterimakasih sambil menahan air matanya sambil mengusap kening anak yang ada di gendongannya.
"Nak habis ini kita bisa makan...".
DEGGG....!!!
Seketika itu juga hati saya terlempar kelantai gerbong KRL, terinjak injak penumpang lain lalu jatuh terlindas roda kereta, mental sampe ke laut dan dimakan ikan hiu, ikan hiunya lari dikejar debt collector lalu jatuh ke jurang yang dalam dan gelap.........
Ada perasaan bersalah terhadap diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H