Siapa yang menyangka ternyata Islam memiliki peranan yang cukup signifikan dalam perjalanan hidup negara Amerika. Dari mulai sebelum penemuan Amerika oleh Colombus, peta perjalanan yang digunakan Colombus untuk datang ke tanah bangsa Indian ini tahun 1492, dukungan perjuangan kemerdekaan Amerika Serikat dari Koloni Inggris tahun 1776, perkembangan masyarakatnya pada abad ke-18 sampai sekarang. Demikian juga pengaruh Islam pada penamaan kota yang terinspirasi salah satunya oleh kota Madinah zaman Nabi, juga pengaruh Islam pada makanan dan minuman serta arsitektur bangunannya termasuk gedung WTC yang dibom oleh teroris berkedok Islam tahun 2001 silam.
Saya mulai menemukan mozaik fakta-fakta ini ketika menelusuri literatur tentang Islam dan Amerika terutama buku karya Anouar Majid "Islam and America: Building a Future without Prejudice" terbitan tahun 2012 lebih khusus bab How Islam Shaped America. Awalnya saya tidak percaya dengan fakta-fakta tentang kontribusi umat Islam tersebut, namun setelah menelusuri kembali dengan bantuan Google maps untuk lokasi-lokasi yang dianggap dipengaruhi Islam dan juga membandingkan dengan beberapa sumber, buku dan literatur yang lain saya mulai yakin bahwa Amerika berhutang jasa kepada umat Islam.
1. Colombus dan Pengaruh Ilmuan Muslim
Menurut Anouar Majid (2012) Christopher Colombus ketika menemukan Amerika terpengaruh oleh penemuan diameter bumi oleh Astronom muslim bernama Abu al-Abbas Ahmad al-Farghani atau di Eropa dikenal sebagai Alfaraganus. Colombus menyatakan "I found myself in agreement with Alfraganus". Ia juga mempelajari peta lengkap bumi (Tabula Rogeriana) dalam Al-Kitab al-Rujari (The Book of Roger) karya Abu Abdullah Mohamed al-Idrisi yang ditulis tahun 1145 dan 1153 di Palermo. Buku ini ditulis hasil riset dengan funding Raja Sicilia Roger II. Selain itu juga Colombus menggunakan peta-peta yang digunakan pedagang-pedagang muslim dan buku yang berjudul Akhbar az-Zaman karya Abul Hassan Al Mashudi. Al Mashudi adalah ahli geografi dan intelektual muslim yang terkenal saat itu.
Colombus memutuskan untuk melakukan perjalanan ke bagian barat ketika ia melihat negara-negara di bagian timur Eropa sedang berkecamuk perang Salib antara umat kristen dan muslim. Awalnya Colombus berencana hendak menemukan India dengan rute yang berbeda. Ketika ia sampai di tanah Amerika, ia melihat penduduk asli dan namakan mereka Indian. sampai sekarang penduduk Asli Amerika disebut Indian karena kesalahan Colombus saat itu.
Keberhasilan perjalanan Colombus ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan Eropa yang saat itu mulai bersentuhan dengan dunia Islam. Saat itu Islam sedang dalam masa kegemilangannya. Bahasa Arab menjadi bahasa Lingua Franca, bahasa yang banyak dipakai oleh para ilmuan Timur Tengah.
Ketika orang-orang Eropa melakukan serangan dalam perang salib perilaku mereka seperti orang brutal, sangat barbar dan penuh dengan kekerasan. Orang Eropa saat itu digambarkan oleh Al-Masudi, seorang Ahli Geografi Arab sebagai orang yang tinggal di sebelah utara laut Mediterania yang fisiknya terlihat lemah karena kekurangan sinar matahari. Ketika pasukan salib itu melihat kemajuan negara-negara Islam mereka terpesona.
Jonathan Lyon dalam bukunya House of Wisdom : How the Arabs transformed the Western Civilization (2009) menceritakan seorang ilmuan Inggris bernama Adelard of Bath berkunjung ke Antioch (Kota Antakya di Turki sekarang) ia melihat budaya Arab berkembang pesat. Mereka telah menemukan Astrolobe, abacus (sempoa atau alat berhitung), ilmu astronomi (perbintangan), matematika (disebut juga sebagai "a dangerous saracen magic" atau sihir berbahaya orang Islam) dan sistem penomoran Hindu-Arab dengan angka nolnya. Orang Eropa saat itu  belum mahir berhitung. Mereka masih kesulitan menggunakan matematika karena masih menggunakan angka romawi yang tidak mengenal angka nol.
Adelard lalu banyak belajar kepada ilmuan muslim. Namun kemajuan ilmunya membuat ia takut untuk kembali ke Eropa karena di sana pemikirannya dianggap liberal (saat itu pengetahuan Islam dianggap liberal bertentangan dengan akidah kristen). Ia pun senang tinggal di negara muslim sampai akhir hidupnya dan menyatakan "The Arabs were my masters" (orang Arab adalah guru saya).
Ilmuan Latin kemudian mulai mempelajari bahasa Arab di "Studia Arabum" Spanyol. Mereka menerjemahkan, mengomentari, dan mengekspor pengetahuan dalam bidang kedokteran, pertanian, musik, masakan, dan sastra sampai masuk ke negara-negara Eropa lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa inilah yang kemudian mempengaruhi Colombus untuk bisa melakukan perjalanan jauh dari Spanyol ke tanah harapan (The dream land) Amerika. Sayang fakta tentang kontribusi umat Islam bagi kemajuan Eropa dan umat manusia saat ini masih disembunyikan oleh ilmuan barat. Mereka takut, mengakui bahwa pada masa kegelapan mereka (dark age) sebetulnya umat Islam sedang dalam masa keemasan (golden age).
2. Dukungan Negara Islam untuk Kemerdekaan Amerika
Muslim Maroko memainkan peranan penting dalam masa-masa kemerdekaan Amerika tahun 1776, Hal ini disampaikan oleh Presiden Barack Obama dalam pidato terkenalnya di Kairo Mesir tanggal 4 Juni 2009 silam. Maroko (saat itu masih kesultanan) adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika, Tahun 1780 kongres Amerika menulis surat kepada Sultan Maroko mengucapkan terima kasih atas "setiap perlindungan dan bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat Amerika kapan pun dan di manapun mereka berada".