Mohon tunggu...
Uwes Fatoni
Uwes Fatoni Mohon Tunggu... Relawan - Peneliti kajian komunikasi, media, jurnalistik dan Islam Indonesia

Peneliti kajian komunikasi, media, jurnalistik dan Islam Indonesia. Pernah mengunjungi Amerika Serikat sebagai visiting Researcher di (UCSB (University of California at Santa Barbara) Amerika Serikat. Pengalaman menunaikan ibadah Haji Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jokowi Dipuji PKS Dicaci, Menyoal Soal UN

17 April 2014   06:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_332052" align="aligncenter" width="600" caption="Soal UN tentang Biografi Jokowi"][/caption] Pembuatan soal Ujian Nasional (UN) telah nyata disusupi oleh kepentingan politik. Hari pertama UN  SMA/SMK ditemukan pertanyaan tentang keteladan Jokowi dalam soal Bahasa Indonesia untuk jurusan IPS. Tidak selesai sampai disana Jokowi juga disebutkan dalam pertanyaan tentang kebijakan mobil murah dalam soal Bahasa Inggris, lalu  soal tentang keberhasilan Jokowi dalam pengembangan Taman Margasatwa Ragunan dan terakhir imbauan Jokowi kepada polisi untuk meminimalisasi pencurian kendaraan bermotor. Jokowi benar-benar panen pencitraan dalam soal UN. [caption id="" align="alignnone" width="673" caption="Soal UN tentang Jowoki dan Kebun Binatang Ragunan"][/caption] Berbeda dengan soal Jokowi yang panen pujian dan pencitraan positif, PKS malah mendapatkan pemberitaan busuk, disebutkan dalam masalah korupsi berhadapan dengan KPK. Sudah jamak diketahui menjelang kampanye pemilu di  media massa dan media sosial ada upaya sistematis untuk mendeskreditkan PKS dengan kasus LHI, mantan Presiden partai Islam tersebut. Dengan masuknya penyebutan negatif PKS, jelas ada muatan politik yang sangat kuat dalam pembuatan soal UN ini untuk turut menghancurkan citra PKS agar jatuh. Saya secara pribadi tidak mendukung kasus korupsi dalam bentuk apapun dan oleh siapapun, tapi penyebutan hanya satu partai, jelas ini bentuk terselubung politik masuk dalam pendidikan. [caption id="attachment_332054" align="aligncenter" width="405" caption="Soal UN tentang PKS"]

1397665679301693346
1397665679301693346
[/caption] Mendikbud M. Nuh yang awalnya senang karena tidak ada masalah distribusi soal seperti yang terjadi tahun 2013 lalu, malah dibuat  kelimpungan dengan banyaknya soal UN berkaitan dengan masalah politik. Sekalipun mantan Rektor ITS itu menyatakan soal tersebut disiapkan jauh sebelum deklarasi Jokowi sebagai calon presiden, namun seperti diungkapkan oleh Effendi Ghazali, puji-pujian kepada tokoh partai tersebut mestinya tidak muncul ketika pemilu legislatif dan presiden. Demikian juga tidak etis menyebutkan satu partai yang masih dalam proses pengadilan karena kasus korupsi diangkat menjadi soal UN. Bukankah semua partai juga terkena virus korupsi ini?  kenapa hanya PKS yang disorot? Mendikbud bisa saja menyatakan bahwa pertanyaan dalam soal UN tentang Jokowi itu tidak berbau politik dan sesuai dengan standar Ujian, namun menyebutkan sebuah partai dalam sebuah kasus jelas itu sudah berbau politik dan pencitraan negatif . Logika Mendikbud juga terlalu sederhana menyatakan soal UN JOkowi bukan politik karena pertanyaannya memposisikan Jokowi sebagai Gubernur. Namun, masyarakat tahu bahwa Jokowi adalah representasi dari sebuah partai. Jelas pencitraan positif Jokowi sangat nyata akan berpengaruh kuat pada citra positif partainya. Apalagi saat ini Jokowi menjadi bakal calon presiden yang akan bertarung dalam pilpres, jelas pujian kepada Jokowi menjadi poin positif tersendiri bagi mantan Walikota Solo tersebut. Puji-pujian kepada Jokowi dalam soal UN juga cenderung hiperbola alias berlebih-lebihan. Lihat saja dalam soal tersebut disebutkan tiga pujian berlebihan : 1. Tokoh yang jujur dan selalu bekerja keras 2. Beliau dinilai paling bersih dari korupsi 3. Termasuk salah satu tokoh terbaik pengabdiannya kepada rakyat Bila soal tersebut adalah kutipan dari media massa, saya kira masih masih bisa diterima. Namun, setelah saya telusuri dengan googling internet ternyata paragraf dalam soal tersebut bukankutipan berita atau artikel media. Artinya itu murni tulisan dari penyusun soal yang berupaya agar nama Jokowi melambung. Padahal bila ditelusuri pemberitaan media terakhir, banyak masalah yang dihadapi Jokowi dalam masa kepemimpinannya. sebut saja masalah banjir dan kemacetan di Jakarta yang belum tertanggulangi setelah lebih dari setahun memimpin, kasus karat bus Transjakarta yang disinyalir ada permainan di dalamnya, jelas itu semua bertentangan puji-pujian kepada Jokowi di atas. Sekalipun Jokowi menolak penyebutan namanya dalam soal UN dan menyatakan bahwa ia tidak melakukannya baik secara langsung atau pun tidak langsung, namun dengan mencuat namanya dalam soal UN yang menjadi pemberitaan hangat media, jelas ini akan semakin mengenalkan namanya di tengah masayrakat sebagai calon presiden. Nama Jokowi semakin dikenal oleh masyarakat terserah apakah semakin negatif atau semakin positif namun yang jelas tingkat elektabilitas Jokowi semakin tinggi dengan pemberitaan yang terus gencar beberapa hari ini. Tinggal kemampupan Jokowi saja bisa mengatasinya, apakah ia bisa memanfaatkannya atau malah semakin memudarkan "Jokowi effect" yang dalam pemilu legislatif kemarin jelas tidak ada pengaruh. Sumber : http://www.rimanews.com/read/20140416/148332/jokowi-dan-pks-muncul-di-soal-un-sma-kemdikbud-klaim-tak-ada-politisasi http://nasional.sindonews.com/read/2014/04/16/15/854742/ternyata-jokowi-menjamur-di-soal-un-bahasa-inggris http://www.tribunnews.com/nasional/2014/04/15/soal-un-jokowi-mendikbud-kamu-kira-saya-senang http://www.merdeka.com/peristiwa/kemendikbud-pastikan-soal-un-jokowi-tidak-bermuatan-politik.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun