Suara bersahutan lantunan ayat suci al-Qur'an. Puluhan bapak-bapak mengitari meja persegi panjang, tempat bersandar mushaf Al-Qur'an. Walaupun tanpa TOA, mereka tetap semangat melafalkan "barisan" Kalamullah.
Begitulah rutinitas jamaah masjid besar Baitul Muttaqin Modo, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, setiap Jumat malam, bakda Isyak sampai jam 22.00. Sudah 5 tahun kegiatan ini berjalan, sejak Juni 2017.
"Ritual" pekanan ini berawal ide dari beberapa orang "alumni" tadarrus Al-Qur'an pada waktu ramadhan. Menjelang berakhirnya ramadhan 2017 hari terakhir, ada yang usul agar dilaksanakan tadarrus rutin. Tujuannya agar spirit Al-Qur'an terus terbawa walaupun diluar puasa. Akhirnya ide ini disetujui bersama. Maka 2 pekan setelah hari raya dimulailah ngaji Al-Qur'an.
Dimulai dari surat Al-fatihah, Al-Baqarah, dan seterusnya sampai akhir surat. Biasanya bisa menamatkan 30 juz memerlukan waktu 12 pekan atau 3 bulan. Pada waktu khataman, para jamaah ada yang sukarela membawakan makanan, jajan dan minuman. Begitu juga dihari biasa banyak jajan berlimpah.
Semoga Al-Qur'an ini kelak menjadi wasilah syafaat di akhirat, sebagaimana hadist nabi, yang artinya: "Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada orang yang membacanya" (HR. Muslim)"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI