“Banjir kok main instagram…”
Bu Ami melotot melihat komen di akun instagramnya. Nyaris saja bikin bludreg-nya naik. Wong foto bagus-bagus. Gambar pemandangan alam yang masih perawan, pontesial untuk jadi tempat wisata, menunjukkan kalau wilayah ini begitu indahnya. Tidak kalah indah dengan kecamatan sebelah yang cuma seuprit dan ngandelin kolam renang dengan patung kebo putih berbuntut ikan duyung muntahin air. Heran…
Kontan, spontan Bu Ami membalas.
“Daripada main air, kan basah…”
Bu Ami memang selera humornya tinggi. Begitulah saran dokter puskesmas, jangan terlalu stres, dibikin santai saja. Karena dokter puskesmas bilang, dia jauh lebih lama mengabdi di kecamatan ini, dibanding suami Bu Ami yang baru dua periode.
“Orang di sini antik, Bu. Makanya saya betah di sini…” kata dokter yang cantiknya awet, meski anaknya sudah abege dan pecandu media sosial termasuk instagram.
“Antik apanya, bawel-bawel!” kata Bu Ami sambil menjep-menjep.
“Justru itu…”
“Justru menyebalkan, apa-apa dikomentarin, ngomong diomongin, diem diomongin, dulu waktu bapak jadi camat di tempat lain nggak begini.”
“Dibawa santai aja, Bu. Itu tanda mereka care sama kita. Saya juga begitu, masak saya dibilang cantik, bu dokter cantik, kan saya jadi geer…”
Sejak hari itu, Bu Ami memborong buku humor Mati Ketawa ala mana saja. Dari ala Rusia, Amerika, semua buku yang dianggap lucu, diborong. Dibaca, dihapalkan, dipraktikkan. Sehingga, tidak butuh waktu lama, Bu Camat yang lebih sering dipanggil Bu Ami ini pun lucunya bukan main, selera humornya tinggi. Walaupun kadang masih sering gondok juga kalau terus menerus dibully.
“Iseng banget itu anak, dasar abege kali, jadi komennya nggak pikir,” kata Bu Ami ketika lagi arisan sama istri-istri lurah se-kecamatan yang dipimpin suaminya.
“Lagian Bu Ami gaul banget sih main instagram segala, kayak anak muda…” seseorang menyela.
“Jamannya kudu begitu, Jeng…”
“Tapi memang fotonya Bu Ami bagus-bagus kok, tapi kita kok ini belum foto-foto ya. Dari tadi asyik ngerumpi aja,” ujar ibu sosialita tingkat desa lainnya.
“Hayukkk, kita kudu foto dong. Narsis itu penting, lho…”
Tanpa diaba-aba, mereka langsung bergerombol seperti kacang di rempeyek. Gaya senyum sambil mendoyongkan kepalanya jadi gaya wajib. Selain gaya chibi-chibi dari Cherrybelle. Bu Ami pun asyik menjepreti gaya istri anak buah suaminya. Prat, pret, prat, pret… Dia tidak sadar kalau dikerjain sama sosialita desa itu. Masing-masing cengengesan sambil bisik-bisik, “Kita kerjain, kapan lagi difoto Bu Camat. Bentar lagi kan mau pensiun...” Mendengar bisikan itu, aneka ria reaksi pun merona-rona. Malah ada yang keceplosan sambil monyong-monyong mendesis, "Ho oh, ho oh," sepaket dengan bau mulutnya.
Setelah duduk dan meneruskan cemal-cemil, Bu Ami baru ngeh…
“Lha, tadi nggak ada foto saya, ya…” kemudian Bu Ami melihat ulang display foto di kamera digitalnya. Dia menyebutnya tustel. "Tuh kan bener, nggak ada foto saya..." nadanya memelas.
Para istri lurah itu saling pandang. Mereka saling memberi kode, ada yang pura-pura melihat jam, ada yang berlagak menerima telpon dari anaknya, suaminya, atau menyuruh pembantunya menguras empang, dan tentu saja ada yang mengambil kesempatan memunguti makanan dimasukkan ke dalam tas.
Akhirnya, semua pamit dan tak ada sesi ulang foto bersama Bu Ami. Besoknya, Bu Ami mengunggah foto-foto arisan. Dia menuliskan, “Foto-foto arisan kemaren, seruuu! Saya yang motret lho…”
Lalu ada yang komen, "Arisan mulu, banjirnya apa kabar, Bu?"
Langsung saja dibalas sama Bu Ami, "Sudah diurusi Jokowi dan istri, hehe..."
Perempuan cantik yang dokter dan anaknya yang abege saling berpandangan dan saling tersenyum. Senyum sinis, kecut, dan asem. "Sudahlah, humornya garing, memang dia tidak peka..."
Abege itu, lalu mengunggah foto broadcast banjir di Jakarta, Manado, Jambi, dan tempat lain yang sudah menjadi berita di berbagai media. Cekatan dia mengetik captionnya, yuk bantu mereka, minimal dengan doa, tapi Tuhan menyukai bantuan yang maksimal lho...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H