Mohon tunggu...
Kang Syukron
Kang Syukron Mohon Tunggu... -

:: Suka Minum Susu Asli Boyolali ::

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pilkada "Hom Pim Pah..."

9 Desember 2012   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DETIK-detik menegangkan usai pencoblosan PILKADAL alias pemilihan kepala daerah secara langsung bagi Paino Alay, Gendon Pelipur Lara dan Cempluk Kiyut. Ketiganya merupakan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pahpimhom.

Usai rekapitulasi di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) proses penentuan kemenangan kemudian dilakukan rekapitulasi suara di KPU (bukan Kantor Pekerjaan Umum lho…).
Dari hasil rekapitulasi yang dihadiri puluhan wartawan media cetak dan elektronik, bahkan ada juga wartawan bodrex (julukan untuk wartawan xxx), serta anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan anggota panitia pemungutan suara (PPS). Paino Alay, Gendon Pelipur Lara dan Cempluk Kiyut ternyata sama-sama memperoleh 33.800 suara yang sah.
Karena ketiga pasangan calon Bupati itu perolehan suaranya sama, Pak Nggambus, sebagai ketua KPU, akhirnya hanya bisa pasrah, karena Paijo, SH sebagai ketua Tim Penasehat Hukum KPU, tidak bisa memutuskan kemenangan Pilkadal itu.
Namun, tiba-tiba, ketiga calon itu berteriak kompak. ”Kita hom pim pah saja…!!!,” teriak ketiga calon itu.
Mereka beralasan, cara “hom pim pah” adalah cara yang paling adil, dibandingkan hak angket maupun hak interpelasi yang sering nggak jelas hasilnya, bahkan kabur.
Dan, setelah mereka menandatangani kesepakatan untuk memutuskan pengambilan keputusan dan suara terbanyak dengan hak ”Hom pim pah”. Dipimpin Paijo Sitorus, SH hak “Hom pim pah” pun kemudian dilakukan.
”Hom pim pah, alaium gambreng…, Pok Ijah pakai baju rombeng...” teriak ketiga calon bupati itu sambil tangan kanan mereka ditumpuk satu sama lainnya dengan posisi telapak tangan di bawah.
Dan, pemenangnya adalah Cempluk Kiyut, karena telapak tangannya terbuka, sementara Paino dan Gendon telapak tangannya telungkup.
“Hore….Hidup Cempluk Kiyut, Hidup Cempluk Kiyut…” teriak ratusan pendukungnya di luar kantor KPU setelah menyaksikan siaran langsung dari LCD yang terpasang di luar aula kantor tersebut.
Bahkan, tanpa malu-malu, tim pendukung Paino Alay dan Gendon Pelipur Lara ikut meneriakkan hal yang sama. “Hore….Hidup Cempluk Kiyut, Hidup Cempluk Kiyut…”

Sehari kemudian, seluruh koran yang terbit maupun berencana terbit memberikan judul  headline yang nyaris sama : Pilkada Hom Pim Pah Menangkan Cempluk Kiyut, Cempluk Kiyut Menang Hom Pim Pah, dll.  Ada juga yang menulis judul : Menangi Pilkadal, Cempluk Cute Makin Kiyut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun