Mohon tunggu...
Kang Suhandi
Kang Suhandi Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di Bogor

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendidik Anak adalah Kewajiban Utama Orang Tua

23 Februari 2018   21:34 Diperbarui: 23 Februari 2018   21:51 2696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, pilihkan sekolah dan guru yang baik. Pendidikan anak tak akan bisa dilakukan seluruhnya oleh orangtuanya, walaupun ia seorang guru. Ada keterbatasan waktu dan ilmu, apalagi sudah masuk pendidikan formal.

Sekolah adalah mitra orangtua yang sifatnya membantu dalam hal pendidikan, sehingga orang tua jangan menyerahkan segala-galanya kepada sekolah. Tidaklah cukup hanya dengan membayar mahal pendidikan dan berharap terima beres dan bersih pendidikan anaknya.

Sebuah kekeliruan orangtua dalam pendidikan di saat mereka menuntut dan membebankan seluruh keberhasilan pendidikan kepada guru dan sekolah. Padahal, keberhasilan pendidikan anak faktor utamanya tetap orang tua juga, sebagaimana diuraikan pada poin pertama di atas.

Saat ini, memilih sekolah dan guru menjadi penting karena ia akan mewarnai pembentukan anak-anak kita. Pendidikan tidak hanya mendapatkan bukti kelulusan yang sifatnya formalitas, akan tetapi sekolah dan guru menjadi tempat yang kondusif bagi anak-anak.

Dalam hal memilih sekolah, perlu juga menyesuaikan potensi anak-anak kita. Kadang ada pemaksaan kehendak orangtua dalam memasukkan anaknya ke sekolah jenis tertentu, misal : harus masuk boarding school, harus masuk negeri, harus masuk sekolah favorit, dan sebagainya. Perlu ada diskusi dan komunikasi terkait pemilihan sekolah, di mana orang tua berperan memberikan bimbingan dan arahan.

Ketiga, memperhatikan lingkungan pergaulan. Orang tua harus peka dengan lingkungan pergaulan anaknya. Apalagi di usia remaja, yang potensi keingintahuannya tinggi, solidaritas pertemanan kuat dan kuatnya mengikuti trend dan gaya pergaulan.

Kuatnya pengaruh pergaulan dan pertemanan menjadi satu hal yang harus diperhatikan. Artinya, orang tua jangan abai dan tak peduli terhadap teman bergaul anaknya. Orang tua bisa ikut memilihkan atau memberikan arahan.

Dalam hal pemilihan lingkungan dan pergaulan ini, yang aman adalah berbasis kegiatan anak, sehingga anak diarahkan untuk mengikuti suatu kegiatan positif yang di dalamnya ada teman dan pergaulan yang positif pula, seperti klub olahraga, hobi, pembinaan dan sebagainya.

Orang tua juga bisa memberikan gambaran tokoh-tokoh sukses, profesi-profesi bergengsi yang menarik minat anak, sehingga mereka akan terangsang untuk mencapai keinginan-keinginan tersebut. Dampak yang diharapkan, mereka memilih teman dan pergaulan yang mengarah tercapaianya keinginan tersebut.

Pergaulan dan pertemanan biasanya dilatarbelakangi kesamaan nasib, perasaan dan keinginan. Maka, dekatkanlah anak-anak kita bersama orang-orang yang memiliki kesamaan dalam hal-hal positif.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun