Mohon tunggu...
Kang Suhandi
Kang Suhandi Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di Bogor

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aneh, Jika Guru Tak Bisa Menulis

6 Februari 2018   05:50 Diperbarui: 6 Februari 2018   05:53 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aristocratsolutions.in

Sebagai praktisi pendidikan, saya setiap hari bertemu dan berinteraksi dengan para guru, baik di sekolah tempat saya bertugas ataupun di sekolah lain.

Kebetulan, saya suka menulis baik di majalah sekolah, media sosial maupun menulis buku. Ada guru yang bertanya, gimana caranya biar punya tulisan? Pengen banget bisa punya tulisan, apalagi diterbitkan menjadi sebuah buku.

Saya bilang, coba aja. Tulis apa saja yang dialami atau dipikirkan dalam keseharian kita. Banyak guru yang jawab, "Nah, itu dia kelemahan saya. Saya nggak bisa nulis!".

Ini adalah jawaban pembelaan, yang sesungguhnya bukan karena tidak bisa menulis. Apa iya guru nggak bisa nulis? Saya nggak yakin 100% jika guru nggak bisa nulis.

Bukan guru yang tak mampu menulis, tapi yang ada biasanya guru yang "malas" menulis. Karena, dalam menunaikan tugas-tugasnya, aktivitas menulis tak dapat dipisahkan dari seorang guru. Saya tahu betul tugas-tugas guru, karena saya juga seorang guru.

Sehingga, sungguh aneh tapi nyata, ternyata banyak guru yang tak mampu menulis. Padahal, pada dirinya banyak hal-hal positif, aneka pengalaman inspiratif, nasehat-nasehat yang menggugah dan ide-ide yang kreatif.

canadiancashsolutions.com
canadiancashsolutions.com
Anda Guru, Menulislah!

Menulis bagi anda yang berprofesi sebagai guru, sesungguhnya bukan "makhluk asing". Sebelum mengajar, guru harus membuat perencanaan (RPP). Saat membuat RPP, pasti guru tersebut menulis.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru biasanya membuat jurnal harian. Hasil pemgamatan dan observasi kondisi siswa di kelas dicatatan dalam lembar jurnal guru. Ini adalah aktivitas menulis.

Guru yang terlibat dalam kepanitiaan kegiatan sekolah, pasti membuat laporan hasil atau pelaksanaan kegiatan tersebut. Guru tersebut pasti melihat dan mengingat proses pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan, ada kelebihan dan ada pula kekurangan. Dalam aktivitas ini pasti guru tersebut menulis.

Jadi, tidak ada alasan bagi anda para guru untuk tidak bisa menulis, karena menulis adalah makanan sehari-hari anda. Sekarang, apakah anda mau melakukan yang lebih dari itu?

Untuk menghasilkan sesuatu dalam hidup ini pasti ada resiko yang harus kita hadapi. Saya akan berikan beberapa kiat agar anda dapat mengjasilkan tulisan.

1. Pastikan anda punya alat untuk menulis/mengetik. Jika anda punya komputer, laptop atau handphone, maka anda dapat menggunakannya untuk menulis. Tidak ada alasan bagi anda jika anda memiliki alat tersebut.

2. Tulis sesuatu yang paling mudah bagi anda dan paling dekat dengan aktivitas anda sehari-hari. Misal, anda menemukan siswa di sekolah yang membuang sampah sebarangan, jadikan itu tulisan anda. Misalnya anda beri judul "pentingnya menjaga kebersihan", dan seterusnya.

Jika anda sedang duduk mengantri di loket, anda bisa tuliskan "sabar menanti antrian". Sambil antri, anda bisa menulis. Antrian dapat, tulisanpun selesai.

3. Tuliskan sesegera mungkin. Jika anda mendapatkan inspirasi tentang sebuah obyek yang akan anda tulis, segera tuangkan dalam tulisan anda, atau minimal anda menuliskan judul dan pokok-pokok gagasannya. Hal ini menjadi penting, karena inspirasi itu kadang tidak datang dua kali.

4. Ada yang beralasan, "wah saya kurang bisa merangkai kata-kata". Saya nggak yakin jika guru tidak bisa merangkai kata-kata, karena setiap kali ia mengajar, pasti ia sampaikan dalam rangkaian kata-kata. Nah, cara yang mudah bagi anda untuk membuat tulisan ialah tulislah kata-kata anda tersebut seperti halnya anda mengajar di kelas.

Ya, memindahkan bahasa lisan ke bahasa tulisan apa adanya. Ini cara yang menurut saya paling mudah. Bila anda punya alat perekam, rekamlah ceramah anda saat mengajar, kemudian tulis ulang apa yang ada dalam rekaman, jadilah tulisan anda.

5. Jika anda sudah berhasil membuat tulisan, tidak harus banyak. Cukup satu halaman saja. Langkah berikutnya, publikasikan tulisan anda. Di zaman now, anda bisa gunakan media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram, blog, media online ataupun surat kabar.

Jika anda berhasil mempublikasikan tulisan anda, anda bisa melihat respon dari orang lain atas tulisan anda. Tulisan yang berhasil dipublikasikan akan memacu anda untuk membuat tulisan berikutnya.

6. Cari orang yang dekat dan nyaman untuk diajak diskusi terkait tulisan-tulisan anda. Jadikan dia co-writer agar ada perkembangan dan peningkatan atas tulisan anda.

7. Dan yang terakhir, dari semuanya itu, lakukan dari sekarang. Jangan anda menunda-nunda atau menunggu waktu yang ideal bagi anda. Akan ada kepuasan jika anda berhasil melakukan itu semua, karena berbagi memberikan kebahagiaan tersendiri.

Anda yang mampu menuangkan ide, gagasan, pengalaman, nasehat dan kreativitas dalam bentuk tulisan, berarti anda telah menjadi guru yang sebenarnya. Tidak ada guru tanpa menulis, dan menulis ciri seorang guru.

Selamat mencoba dan selamat berkarya, karena usia tulisan anda lebih panjang dan lebih lama dari penulisnya. 

(KangSuhandi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun