Mohon tunggu...
Sugi Anto
Sugi Anto Mohon Tunggu... wiraswasta -

relawan muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waktu itu akhirnya tiba, Giliranmu Kapan ?

21 Februari 2011   03:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teriak kami bertiga membuat suasana rumah kontrakan menjadi riuh.. bagaimana tidak ? salah satu dari teman kami yang selama ini mengabaikan anjuran Penciptanya kini dia sudah kembali ke jalan yang benar.. Alhamdulillah.. ternyata saat special itu datang juga menghampirimu kawan.

Bukan hanya aku saja yang tersenyum bahagia, tapi siapa saja yang ada pada saat ini tersenyum bahagia, kau pasti meresakan itu kawan, yah dalam hatimu.. kau pasti bahagia dengan apa yang kau lakukan. Bukan hanya mengikuti anjuran sang Pencipta tapi kau mulai menyadari betapa berharganya waktumu mulai dari sekarang. Kau tak akan pernah mengetahui kenapa kau bertingkah aneh seperti ini, ini hanya sebuah kebiasaan baik kawan, kebiasaan yang sedang kau rindukan.. kesenangan baru.. kegilaan baru untuk tetap mendekatkan diri kepada yang menciptakanmu.. yang masih memberimu ruang dan kesempatan untuk tinggal dan menikmati indahnya seisi alam ini. Jangan pernah malu untuk memulai hal yang baik, kau telah menunjukan ternyata kau bisa menjadi umat yang baik..

Jangan tertawakan kekonyolan dia, tapi terus dampingi dia.. kita masih sama-sama berbenah kawan. Reviewlah kebelakang apa yang sudah kita lakukan untuk menunjukan rasa syukur kepada Illahi, apakah sudah cukup ? tak akan ada batasan untuk kita terus bersyukur kepadaNya. Saat ini kau menjadi pentokohan dalam perwayangan di kontrakan kita, kau berani memulai dan menjadi lebih baik, masih ada tantangan yang jauh lebih berat yang harus kita pikul bersama kawan.. yah dia.. dia sahabat kita juga yang saat ini sedang menunggu mendapat giliran waktu keberkahan dari Tuhan, dia tetap sahabat kita.. dia tetap teman becanda kita.. apapun yang dilakukan dia disana “kantor negara sana” dia harus kita selamatkan…. atur waktu, buat jadwal dan susun strategi untuk melunturkan keangkuhan dan keegoisannya untuk menyadari betapa penting dan nikmatnya jika kita dekat dengan sang Pencipta. Yang pada akhirnya kita semua akan masok syurga.. amin Ya Rabb

Harapan itu masih ada kawan….!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun