Mohon tunggu...
Silahudin Din
Silahudin Din Mohon Tunggu... Dosen - Berbagi info, menuai setetes pengetahuan

Berbagi info, menuai setetes pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Prestasi Olahraga Indonesia "Terjun Bebas" di SEA Games 2013

3 Januari 2014   10:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388719456438639079

Oleh Silahudin

SEA Games  2013 di Yanmar baru saja usai (22 Desember 2013). Indonesia pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang keluar sebagai juara umum dengan perolehan medali emas sebanyak 182, 151 perak, dan perunGgu 143 . Namun prestasi di Jakarta dan Palembang tidak mampu dipertahankan, bahkan sungguh menyedihkan di SEA Games Yanmar 2013,  justru Indonesia berada diurutan keempat dengan perolehan medali emas 65, 84 perak dan 111 perunggu.

Seratus dua puluh (120) emas yang memang ditargetkan Kemenpora dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) ternyata terjun bebas. Dalam arti perolehan medali emas, jauh dari yang ditargetkan,  hanya memperoleh 65 emas. Sungguh prestasi yang sangat domplang dari target yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, Satlak Prima sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemusatan latihan nasional yang keberadaannya itu sebagai bentukan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) harus menjelaskan sebab merosotnya prestasi itu, terutama jauh dari yang diharapkan, bahkan peringkatnya kalah oleh tuan rumah Yanmar peringkat kedua di SEA Games 2013, sedangkan pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang, Yanmar berada di peringkat ketujuh dengan perolehan 16 emas. 27 perak dan 37 perunggu.

Fakta yang terjadi itu, di samping Satlak Prima sebagai bentukan Kemenpora harus bertanggung jawab termasuk pula Menpora sendiri, kenapa prestasi olahraga di SEA Games itu terpuruk.

Kekalahan kontingen Indonesia di SEA Games 2013 yang baru usai tersebut, sejatinya tidak mengkambinghitamkan atleti-atletnya, justru Satlak Prima sebagai pusat pelatihan dan pembinaan atlet-atlet tersebut mengintrospeksi, jangan-jangan selama ini memang ada yang salah.

Kemenpora, KOI dan KONI meninjau ulang keberadaan Satlak Prima itu, apakah memang patut dipertahankan atau dibubarkan. Oleh karena kegagalan di Yanmar itu sungguh memalukan negara ini. Sementara Thailand, kendati negaranya sedang bergolak atau terjadi instabilitas politik karena terjadi demonstrasi besar-besaran antara kubu yang pro PM Yingluck dan kontra PM Yingluck. Tampak official dan atlet-atlet Thailand tidak peduli atau terpegaruh gejolak politik di dalam negerinya.

Mereka tetap berjuang dengan mental "baja" dalam merebut mendali pada setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games 2013 di Yanmar. Thailand keluar sebagai juara umum SEA Games di Yanmar. Indonesia terpuruk. Duh Gusti!

Sumber: berbagai sumber media massa cetak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun