Saya ingat papatah arab "al-barokah ma'a al-harokah" kurang lebih maknanya adalah keberkahan itu beserta adanya pergerakan. Artinya berkah itu akan datang bila ada usaha. Sementara berkah sendiri artinya bertambah baik atau lebih baik. Dengan demikian jika kita ingin berkah maka harus ada usaha menjadi lebih baik. Agar menjadi lebih baik harus terus belajar. Begitulah kira-kira silogisme yang saya pahami.
Belajar terus atau terus belajar adalah bukti jika kita ini menginginkan adanya perubahan untuk menjadi lebih baik. Bukan kah perintah belajar adalah syari'at yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi kita. Permulaan wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi adalah "Iqra'" ini artinya Allah menghendaki Nabi menjadi orang yang terus belajar. Berhenti belajar itu menandakan matinya kualitas kita sebagai manusia. Sebab pada hakikatnya hidup matinya manusia itu terletak pada kemauaan belajarnya. Orang yang sudah tidak mau belajar pada hakekatnya ia sudah mati.
Eksistensi manusia di muka bumi ini sebenarnya terletak pada ilmunya. Ilmu inilah yang menjadikan manusia abadi. Kata Baginda Nabi "ketika anak cucu adam meninggal dunia maka putus semua amalnya, kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang manfaat dan anak yang shaleh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya." Disini Ilmu manfaat disebut juga oleh Baginda Nabi.Â
Artinya ilmu tidak akan sirna selama ilmu manfaat. Dan akan membawa hakikat kehidupan yang sesungguhnya sekalipun orangnya sudah meninggal dunia. Orang-orang hebat yang telah wafat lebih dulu tetapi mereka mewarisi ilmu, pada hari ini mereka serasa masih hidup. Mereka ikut mewarnai kehidupan dan menginpirasi zaman untuk terus melakukan perubahan yang lebih baik.
Sayyidina Ali Karamallahu wajhah bersyair:
"Tiada kemuliaan selain bagi orang yang berilmu
Memberi tuntunan dan menjadi bukti bagi pencari petunjuk
Setiap orang dihargai sebanding dengan ilmunya
Tapi orang bodoh dipandang sebagai musuh orang yang berilmu
Carilah ilmu, engkau akan kekal