Orang munafiq adalah orang yang omongannya tidak sesuai kenyataan. Maka sudah menjadi maklum ada tiga tanda besar orang munafik, yaitu: jika berkata bohong, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat. Orang munafik ini biasanya hanya bisa ngomong, namun dia sendiri tidak bisa mengamalkannya. Dia selalu resek dengan apa yang dilakukan oleh orang lain. Sekalipun orang itu melakukan kebaikan.
Kebaikan apapun yang dilakukan seseorang dimata orang munafiq akan selalu dinilai salah. Sementara dia sendiri tidak melakukan apa-apa atau nol prestasi. Biasanya orang munafiq ini hanya pintar ngomong di belakang saja. Ia tidak bisa ditaruh di depan, di tengah dan di belakang.Â
Di letakkan di depan misalnya menjadi pemimpin ia tidak bisa memimpin, karena ia tidak mempunyai kemempuan. Di letakkan di tengah selalu bikin masalah. Di letakkan di belakang bukannya mendukung tetapi malah usil. Ternyata gambaran sikap orang munafiq yang nol prestasi ini sudah diabadikan oleh Allah Swt. dalam Q.S. At-Taubah ayat 79:
Artinya:
"(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih".
Diceritakan menegenai sebab turunnya ayat ini. Ada seorang laki-laki datang dengan membawa sedekah banyak sekali, lalu orang munafiq itu berkata: "ahhh Dia hanya ingin pamer saja". Kemudian datang lagi seorang laki-laki yang membawa sedekah 1 sha' (2,7 ons) makanan, orang munafiq itu juga berkata: "Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari sedekahnya orang ini".
Begitulah sikap orang munafiq, selalu komentar terhadap kebaikan yang dilakukan orang lain, sementara dirinya sendiri tidak bisa apa-apa. Ia sibuk dengan meniliai orang lain. Selalu mencari-cari celah orang lain. Orang-orang yang demikian biasanya dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai kemampuan. Sebenarnya ia sendiri iri dengan orang lain, namun cara mengekpresikan ke-iriannya bukan dengan berusaha memperbaiki dirinya, melainkan dengan mencemooh orang lain.
Al-hasil, orang munafik miskin prestasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H