LEBIH BAIK INTROPEKSI
Dalam kitab al hikam karya Ibn Atha'illah yakni kitab yang sangat melegenda di dunia tasawuf itu, apalagi bagi santri yg suka melek malam, pasti sering menemukan keterangan yang berbunyi:
"keinginan untuk mengetahui cela (aib) yang tersembunyi dalam batinmu, itu lebih baik daripada keinginanmu untuk mengetahui masalah-masalah ghaib yang engkau tidak mampu mengetahuinya"
Kalimah hikmah ini sebenarnya menyindir orang-orang yang sok makrifat dengan perkara ghaib. Sok tahu dengan hal-hal ghaib. Ia sibuk mencari hal-hal ghaib itu. Padahal hal itu tidak penting dalam agama. Karena yang paling penting untuk didekati itu adalah dzat Yang Maha Tahu terhadap hal ghaib yakni Allah Swt. Dari pada anda sibuk ngurusi hal ghaib, mendingan anda sibuk mencari aib mu sendiri yang tersembunyi dalam batinmu, itu justru lebih mulia. Karena jika anda sudah mengetahui aibmu sendiri, anda akan memperbaiki diri.
Jadi makrifat itu sulit kawan.....
Kadang-kadang ada yang sok makrifat, sok tahu dengan hal ghaib....padahal kita ini lebih baik intropeksi diri tentang diri kita sendiri dari sifat tamak, iri, dengki, tinggi diri, merasa lebih dari yg lain, membanggakan diri sendiri, dan kesombongan-kesombongan lainnya. Karena yang demikian ini justru akan membersihkan hati kita, sehingga kita akan mencapai makrifat. Sebab hati yang kotor tidak akan mampu mendekati keghaiban ilahiyah Yang Maha Bersih. Oleh karna itu meneliti aib dalam hati dan kotoran yang melekat pada jiwa, serta berusaha membersihkannya ini lebih utama.
Ada tips dari Imam Ghozaly dalam kitabnya "Riyadunnafs" utk mengoreksi aib diri bisa dengan jalan-jalan, duduk-duduk dengan orang alim yang dapat memperingatkan aib kita, bersahabat dengan saddiqin yang akan selalu mengingatkan kita jika kita lupa.
Untuk mencapai kemakrifatan kita tidak usah sibuk-sibuk sok cari yang ghaib. Cukup dengan mencari aib dalam diri kita, jika ketemu kita bersihkan, apabila hati sudah bersih dengan sendirinya hati kita akan menjadi makrifat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H