Mohon tunggu...
kangsamad
kangsamad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Berkalung Sorban - Mengingatkanku Akan Sabda Isa

6 Oktober 2009   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:37 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lebaran yang lalu menyisakan sebuah perenungan buat saya ketika menonton film Perempuan Berkalung Sorban yang disajikan secara memikat oleh Sutradara Hanung Bramantyo. Sebagai sajian utama sebuah stasiun TV di hari Idhul Fitri, film ini rupanya cukup menarik perhatian saya sehingga membuat saya terpaku di depan TV sampai selesai.

Film ini berkisah mengenai pengorbanan seorang wanita Muslim, Anissa (diperankan oleh Revalina S. Temat), seorang wanita berpendirian kuat, cantik, dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga Kyai di sebuah pesantren Salafiah putri al-Huda, di Jawa Timur, Indonesia, yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah al-Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang.

Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (diperankan oleh Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (diperankan oleh Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir.

Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta, Indonesia, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya. Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (diperankan oleh Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (diperankan oleh Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai. (Sumber : [1])

Nah, ada sebuah adegan yang cukup memikat saya, yaitu saat Annisa dan Khudori difitnah telah berbuah zinah, dan kemudian Annisa siap untuk dirajam. Ibu Annisa yang diperankan oleh Widyawati dengan keberanian berdiri di antara Annisa dan kerumunan orang yang siap melempari Annisa dengan batu sambil berkata, “Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang mula-mula melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yahya 8:7). Dan setelah mendengar hal itu, pergilah seorang demi seorang mulai dari yang paling dituakan, yaitu pimpinan pondok pesantren tersebut meninggalkan Annisa dan bundanya.

Ketika melihat adegan tersebut, saya langsung teringat bahwa itu adalah Sabda Isa Almasih. Persis seperti yang diucapkan oleh ibunda Annisa di dalam membela anaknya. Aku langsung tersenyum, betapa agungnya perkataan tersebut. Perkataan tersebut telah menyelamatkan Annisa. Perkataan tersebut juga memberi kesadaran bahwa kita adalah penipu jikalau kita mengaku kita tidak berdosa.

Puji dan syukur kita perlu naikkan kepada Tuhan semesta alam untuk anugrah dan kebenarannya yang boleh dialami oleh setiap orang yang menerima Sang Firman yang menjadi manusia, Isa Almasih.

Keterangan :

Gunawan Muhammad menulis pada kolom Tempo, "Perajam"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun