Betapa bangganya sebagai orang tua ketika dia dengan lancar mengucapkan 10 perintah tersebut di luar kepala. Kemudian saya bertanya, "Kamu tahu nak, kalau 10 perintah Tuhan itu sesuatu yang indah untuk dilakukan." "Ya", jawabnya dengan pelan. "Tetapi kamu tahu tidak, kalau sesungguhnya kamu membutuhkan kasih karunia Allah untuk dapat melaksanakannya?" "Ya", disertai anggukkan kecil dia menjawab pertannyaan saya. Saya dalam hati berpikir, betapa berharganya percakapan kecil hari ini. Saya tidak tahu seberapa dewasa dia di dalam pemikiannya, tetapi saya berharap kebenaran Firman Tuhan itu menumbuhkan iman di dalam hatinya. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Demikianlah sebuah pepatah mengatakan. Ketika dia belajar menulis halus, dengan membaca dan menuliskan kembali ayat-ayat Alkitab di dalam buku kerjanya, dia juga sedang belajar memahami penulisan dan pengungkapan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Tetapi juga sebenarnya kami sedang belajar untuk menghidupi kebenaran Firman Tuhan itu bersama-sama dalam keluarga kami serta memeteraikan itu di dalam relung-relung hati anak-anak kami. Teringat aku akan kisah Isa Almasih ketika bertemu dengan anak-anak, Almasih Isa bersabda, "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah." Berbahagialan mereka yang membuat penuh tabung anak panahnya dengan semua itu! Salam Taklim Kang Samad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H