Mohon tunggu...
kangsalim79
kangsalim79 Mohon Tunggu... Diplomat RI -

lahir di pati jawa tengah, sarjana s1 universitas al-azhar 2004, s2 iain walisongo semarang 2009. Tinggal di Grand Depok City-Depok-Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisuda oh Wisuda

16 Oktober 2011   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:53 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahad pagi (16/10/2011) suasana Azhar Conference Center (ACC), Nasr City, Cairo riuh rendah oleh ribuan hadirin yang memadati Auditorium Andalus untuk mengikuti prosesi Wisuda dan Penghargaan mahasiswa berprestasi lulusan Universitas al-Azhar di Mesir.

Biasanya, di se-antero dunia ini prosesi wisuda dilakukan olehpihak Universitas, berbeda halnya dengan universtitas Al-Azhar yang tidak secara khusus menggelar seremoni perayaan kelulusan mahasiswanya. Alasannya barangkali sangat sederhana, karena saking banyaknya jumlah mahasiswa dari seluruh dunia, kegiatan semacam itu akan "merepotkan" pihak universitas.

Melihat kondisi demikian, KBRI dan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) melalui kerja sama yang solidmenggelar acara wisuda dan penghargaan bagi mahasiswa berprestasi dalam sebuah lokasi bergengsi yang berkapasitas 1200-an orang. Kali ini, sebanyak 341 mahasiswa lulusan S1 dan 16 mahasiswalulusan S2 serta S3 dari Fakultas Ushuluddin, Syariah, Bahasa dan Sastra Arab, Studi Islam, dan Dakwah hadir dan diwisuda dalam perhelatan akbar itu. Di tengah-tengah mereka ada sebanyak47 lulusan berprestasi yang menggondol predikat Jayyid Jiddan (very good/sangat memuaskan) dan mumtaz (cum laude/istimewa). Selain itu juga terdapat 16 mahasiswa asing berasal dari Filipina, Jibouti, Sri Lanka dan Nigeria yang "nitip" diwisuda bersama mahasiswa Indonesia.

Lain lubuk lain ikannya. Beda Indonesia, beda pula Mesir. Jika wisudawan di Indonesia mengenakan jubah dan toga, di Mesir ini wisudawan mengenakan jubah dan penutup kepala a la Al-Azhar dengan ciri khas warna merah di bagian tengah-atasnya.

“Saat ini Indonesia sedang berupaya menuju pendidikan berkarakter, kiprah alumni Al-Azhar sebagai insan-insan yang berkarakter dan bermoral diharapkan mampu memberikan angin segar kearah perbaikan, terutama dalam memerangi korupsi yang sedang menggejala dan berpotensi meruntuhkan sendi-sendi bangsa Indonesia”, tegas Burhanuddin Badruzzaman, KUAI KBRI Kairo dalam sambutannya. Secara khusus dipesankan pula kepada para alumni untuk tidak berpuas diri dengan prestasi yang diraih, karena kesuksesan dalam studi di Mesir belum tentu membawa kesuksesan di tanah air, mengingat dalam menghadapi kondisi riil permasalahan di tanah air dibutuhkan usaha yang ekstra keras dan itu merupakan tantangan bagi para “Azhari” (sebutan untuk para lulusan al-Azhar).

Sementara itu, Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. DR. Usamah el-Abd, menekankan bahwa alumni al-Azhar merupakan dutaperdamaian, duta kasih-sayang, dan duta aliran yang moderat, sehingga perlu menebarkan nilai-nilai tersebut sekembalinya ke tanah air. Rektor juga menegaskan bahwa jika Ka'bah adalah Kiblat shalat, maka al-Azhar adalah kiblat ilmu-ilmu ke-Islam-an. Dengan ini, tepatlah jalan yang ditempuh oleh mahasiswa Indonesia untuk memperoleh ilmu agama Islam dari sumbernya yang benar.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Rekor Universitas Al-Azhar beserta Dekan dan Ketua Jurusan, KUAI KBRI Cairo, Atase Pendidikan KBRI Cairo, para pelaksana fungsi pada KBRI Cairo, para pejabat dan staf KBRI Cairo beserta pendampingnya masing-masing, serta perwakilan masyarakat Indonesia di Cairo yang jumlah keseluruhannya diperkirakan melebihi 1200 orang. Hadir pula Duta Besar Malaysia dan Duta Besar Myanmar untuk Mesir, serta beberapa utusan perwakilan negara-negara ASEAN di Mesir.

Menurut Prof. DR. Sangidu, Atase Pendidikan KBRI Cairo, acara wisuda yang paling besar dan paling terkoordinir dengan baik baru kali ini di selenggarakan atas kerja sama KBRI dengan PPMI. Biasanya, imbuh Sangidu, acara wisuda dilaksanakan secara sederhana. Hal itu juga diamini oleh Presiden PPMI, Abu Nashor Al-Bukhari dan beberapa mahasiwa yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam acara tersebut, secara khusus apresiasi diberikan kepada salah seorang mahasiswi Indonesia berasal dari Kediri, Jawa Timur, Bangun Pristiwati Zahro yang memperoleh predikat cum laude selama empat tahun berturut-turut. Hal ini merupakan sejarah yang belum pernah ditorehkan oleh mahasiswa Indonesia, bahkan mahasiswa asing sebelumnya. Dengan prestasi itu ia berhak memperoleh gelar mahasiswa asing terbaik di Universitas al-Azhar.

Haru biru bercampur rasa bangga di sela-sela berakhirnya acara wisuda menghangatkan suasana Mesir yang saat ini sedang dalam musim peralihan di mana musim dingin dengan malu-malu mulai menyapa. "Pagelaran prosesi wisuda kali ini benar-benar beda dengan sebelumnya", seloroh para hadirin saat meninggalkan gedung Azhar Conference Center. Raut kepuasan menghiasi wajah-wajah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun