Adakah hubungan antara sarung dengan diplomasi?
Biasanya, kosa kata diplomasi ditempatkan pada menara gading, ekslusif, dan hanya orang-orang tertentu yang menyandangnya. sedangkan sarung identik dengan wong cilik dan rakyat pinggiran. Sarung juga bisa dilekatkan dengan para santri yang sehari-hari memakai sarung.
Sarung adalah identitas santri, karena sarung digunakan para santri untuk mengerjakan sholat lima waktu.
Apa jadinya jika anak-anak "sarung-an" menjadi diplomat? Bagaimana sepak terjangnya?
Awalnya kami mendapatkan tugas untuk membantu percepatan evakuasi WNI di Yaman yang saat itu sedang bergejolak karena terjadi perang saudara antara Pemerintah yang berkuasa dan pemberontak al-houty.
KBRI di Sanaa telah mencurahkan upayanya mengimbau WNI untuk difasilitasi kepulangannya ke Indonesia, namun jumlah yang mau secara sukarela mengikuti ajakan KBRI tidak signifikan. Sementara itu, gejolak akibat perang semakin hari semakin memburuk. Pemerintah perlu mengambil langkah tegas, maka dikirimlah 2 Tim untuk melakukan percepatan evakuasi. Tim pertama menuju Sana'a melalui Arab Saudi dan Tim kedua meunuju Hadramaut melalui Salalah, Oman. Kedua Tim menggunakan jalur darat, karena jalur penerbangan tidak ada. Jangankan penerbangan komersial, bandara di Sanaa pun laksana puing-puing yang berantakan akibat kena sasaran tembak bom.
Berikut cerita Tim kami yang sempat saya tulis.
One Way Ticket to Yemen
Dagdig dug. Detak jantung hari itu sungguh berdegub tak seperti biasanya. Tim 2 Percepatan Evakuasi dari Yaman telah berada di Oman (3/4/2015). Tiba-tiba saja keraguan menyeruak. Antara masuk ke Yaman atau tidak. Jika Tim tidak masuk, siapa lagi yang diharapkan untuk membantu percepatan evakuasi WNI di bagian Timur Yaman. Namun, jika masuk, siapa yang menjamin bahwa Tim akan kembali lagi dengan selamat.
Yang ada di benak mereka, Yaman semakin bergolak, perang, chaos, dan pemerintahan di ibukota (Sana’a) telah diambil alih oleh kelompok pemberontak al-Houthi. Oman, yang bersebelahan dengan Yaman pun, berdasarkan berita yang tersiar, telah mengeluarkan travel warning bagi warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Yaman.
Pada malam sebelum hari keberangkatan, Tim ini sempat mencari alat transportasi untuk masuk ke Yaman. Hasilnya nihil. Nol besar. Mobil sewaan yang bersedia mengantar meminta harga yang tidak masuk akal. Ribuan dollar. Hal itu sedikit dapat dimengerti, masuk ke negara yang sedang bergejolak sama artinya dengan bertaruh nyawa.