Mohon tunggu...
Kang Ramdhan
Kang Ramdhan Mohon Tunggu... -

Pemerhati perjalanan hidup manusia & Menggali hikmah dari sekelumit kisah.\r\nMampir yuk ke www,facebook.com/beritabandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Ditiru! Guru Jadikan Muridnya Sebagai Gundik

24 Maret 2010   17:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:13 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Entah apa yang salah dengan negeri ini? Seolah semuanya berlomba tuk melakukan perbuatan yang sangat jauh dari kepantasan. Para pemimpinnya asyik melakukan korupsi dan masyarakatnya terbuai dengan kehidupan penuh kemaksiatan. Bahkan yang menyedihkan ada seorang guru di bandung mempunyai simpanan yang tak lain adalah anak didiknya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2004, salah satu teman yang sedang melakukan praktek lapangan di sebuah SMP mengabarkan kejadian tersebut kepada saya. Teman saya sendiri pada saat itu sedang menyelesaikan AKTA IV, dan Guru yang dia ceritakan merupakan Guru pamongnya. Sedangkan Sekolah tersebut berlokasi dekat sebuah pasar induk, sehingga tak aneh yang menjadi siswa di sana adalah para pelajar dari golongan ekonomi lemah. Sebutlah namanya Melati, pelajar putri yang cerdas dan berparas jelita. Namun, menginjak kelas dua ayah melati sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia. Praktis wafatnya sang bapak membuat Melati bingung dengan masa depannya. Namun kebingungan itu tak berlangsung lama, karena salah satu Guru di sekolahnya bersimpati pada kondisi Melati dan memberikan bantuan yang cukup. Sang Guru yang telah beristri dan anak ini memang di pandangan anak didiknya sebagai Guru yang perhatian dan baik hati. Selepas Melati lulus SMP dan dilanjutkan ke SMA, sang Guru ini tetap memberikan bantuannya. Namun, semua kebaikan yang Sang Guru berikan ternyata ada udang di balik batu. Dana untuk buku atau pun seragam yang dinikmati Melati selama ini tidaklah diberikan dengan cuma-cuma. Kedok sang Guru terbongkar ketika dia kalang kabut melihat Melati mulai disukai dan dikejar teman-teman lelakinya.Sang Guru pun berpikir keras supaya Melati tidak jatuh ke pelukan pria lain. Dan akhirnya dengan ancaman uang tunjangan akan dicabut, Melati pun tak berdaya dan jatuh ke tangan Si Guru. Ini merupakan sebuah realita yang sangat memprihatinkan, seorang Guru yang seharusnya memberikan keteladanan yang baik agar dapat di gugu dan ditiru, malah terkurung nafsu syahwat yang liar. Saya yakin masih banyak Guru di negeri ini yang tetap bisa menjaga diri tuk mencetak anak negeri yang penuh harapan. Bagaimana menurut Anda? -rmd- Yuk.. lihat artikel seru lainnya: *SARIBAN SANG PEJUANG LINGKUNGAN BANDUNG *SUATU PAGI DI TAMAN CILAKI * ASTAGFIRULLOH, POPULER = JUAL DIRI ? *ANAK KOMUNIS BICARA QURAN *ORANG SUNDA MAH HARUS KAYA ATUH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun