Mohon tunggu...
Rakhmad
Rakhmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kota Madiun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan dalam Keteladanan

27 Mei 2016   22:05 Diperbarui: 27 Mei 2016   22:21 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Mungkin ungkapan “guru kencing berdiri murid kencing berlari” menjadi refleksi kita sebagai guru. Ungkapan tersebut sudah menjadikan sindiran yang harus diresapi dalam perilaku guru  sebagai subjek teladan. Ungkapan ini juga sebagai prinsip keteladanan dalam kehidupan sehari-hari khususnya proses pendidikan.

Keteladanan mungkin bisa menjadi virus alternatif dalam menemukan konsep pendidikan sebagai gerakan semesta. Keteladanan merupakan jurus ampuh dalam mengajak anak dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Karena keteladanan ini juga tidak lepas dari penguasaan dalam pengetahuan, ketepatan  dalam sikap dan keahlian dalam keterampilan.

Keteladanan dalam penguasaan pengetahuan

Keteladanan dalam pengetahuan ini dimulai dari guru yang menguasai sebuah materi pembelajaran. Penguasaan materi pembelajaran seorang guru ini akan terlihat dari bagaimana cara mengajar, menguasai kelas dan materi tuntas difahami oleh anak. Penguasaan materi ini juga akan terlihat dari jawaban yang memuaskan jika seorang anak bertanya.

Keteladanan pengetahuan ini mulai luntur jika seorang guru tidak siap menguasai materi, kehilangan arah dalam mengajar dan jauh dari kompetensi dasar yang diharapkan. Keadaan ini bisa terjadi jika seorang guru jarang meningkatkan kapasitas diri yaitu dengan membaca buku, mengadakan diskusi dan mengikuti forum ilmiah.

Keteladanan penguasaan pengetahuan ini penting untuk memacu kapasitas diri seorang anak. Jika seorang guru memiliki kapasitas diri khususnya pengetahuan yang luas ini bisa menambah semangat anak dalam belajar pengetahuan.

Guru yang aktif dalam menulis blog, bacaan buku yang banyak dan hasil karya yang melimpah. Anak akan menjadikan keteladanan minimal hampir sama dengan guru tersebut.  Ajakan guru untuk membaca akan lebih mudah jika gurunya juga suka membaca. Ajakan guru anak untuk berprestasi secara pengetahuan akan lebih tercapai jika gurunya berprestasi dalam pengetahuan.

Keteladanan dalam ketepatan sikap

Keteladanan sikap dalam ketepatan sikap ini perlu untuk anak. Anak banyak mencontoh sikap yang terbiasa dilihat di sekitarnya khususnya guru. Anak akan banyak terbawa dengan sikap yang terjadi disekitar khususnya dilingkungan sekolah.

Keteladan sikap tidak muncul tiba-tiba dan berubah dengan cepat. Keteladanan sikap merupakan kebiaasaan dan karakter yang tidak dibuat-buat. Contoh jika guru mengajak anak untuk berbicara sopan dan yang baik. Ternyata gurunya jarang melakukan itu, mungkin ajakan guru tersebut akan menjadi angin lalu.

Anak lebih hafal dengan ucapan, tingkah laku dan kebiasaan guru. Sehingga guru harus siap untuk menjadi tauladan dalam sikap. Sebelumnya guru harus membiasakan dan berlatih sikap yang baik. Jika harapan guru untuk menjadikan anak bersikap baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun