Mohon tunggu...
Pandu Perdana Putra
Pandu Perdana Putra Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Inggris, Pegiat Komunitas

Ingin menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu mana benar dan mana salah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Employee Empowerment, Mungkin Kuncinya adalah Pemberdayaan

28 November 2024   11:42 Diperbarui: 28 November 2024   11:45 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu pesan yang sangat berkesan bagi saya datang dari seorang mentor, seorang pensiunan manajer bank BUMN yang telah berpengalaman dalam dunia manajemen. Beliau berbicara tentang konsep yang mungkin terdengar sudah sangat familiar di kalangan kita, namun sering kali diabaikan dalam praktik sehari-hari: employee empowerment atau pemberdayaan karyawan.

Di dunia yang semakin membuka mata terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, kita sering mendengar istilah women empowerment. Namun, dalam konteks dunia kerja dan manajemen sumber daya manusia, konsep pemberdayaan karyawan ini sudah lama menjadi patokan yang tak bisa dipandang sebelah mata.


Apa Itu Employee Empowerment?

Employee empowerment adalah pendekatan di mana perusahaan memberi kepercayaan lebih kepada karyawan untuk membuat keputusan, bertindak dengan lebih mandiri, dan diberikan ruang untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. Pemberdayaan ini bukan hanya soal memberi kekuasaan, tetapi lebih kepada menciptakan lingkungan yang mendukung agar setiap individu bisa mengeluarkan potensi terbaiknya.

Bagi para atasan, hal ini berarti memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil tanggung jawab lebih besar dan ikut berkontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Namun, yang sering terjadi adalah kesulitan dalam melihat potensi yang ada pada anak buah, terutama ketika mereka memiliki bakat yang luar biasa.


Pesan Berharga dari Mentor Saya: Mengenal Potensi Bawahan

Mentor saya berkata, "Seorang atasan yang baik harus jeli melihat potensi bawahannya, tidak hanya menilai dari apa yang terlihat di permukaan, tetapi dari apa yang mereka bisa capai jika diberi kesempatan." 

Menurut beliau, banyak karyawan yang sebenarnya memiliki kemampuan yang sangat dibutuhkan perusahaan, tetapi tidak diberikan kesempatan untuk berkembang hanya karena atasan tidak mampu melihat potensi mereka atau bahkan takut tergeser posisinya.

Beliau menambahkan bahwa seringkali atasan merasa terancam dengan bakat-bakat cemerlang yang dimiliki bawahannya. 

Rasa takut akan kehilangan posisi dan pengaruh sering kali menjadi penghalang terbesar dalam memberikan ruang bagi anak buah untuk berkembang. Padahal, dengan mengangkat orang yang berbakat dan memberikan mereka kesempatan, atasan justru akan mendapat keuntungan ganda: reputasi mereka terangkat dan beban kerja mereka berkurang.

Mengapa Employee Empowerment Itu Penting?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun