Mohon tunggu...
Kang Nihat
Kang Nihat Mohon Tunggu... -

Muhammad Amirudin,( Kebumen,28 Desember 1993).Panggilan: NIHAT ,Jama’ah Maiyah Nusantara,asli Kebumen.Bekerja di Dunlop Indonesia.Hobi menulis,membaca & menonton Kunjungi Saya di http:// www.kangnihat.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Nilai Perjuangan Perdamaian

30 Desember 2016   06:12 Diperbarui: 30 Desember 2016   07:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kata “Islam” dalam Al-Qur’an digunakan sebanyak 50 kali,sebagai kata benda 8 kali,sebagai kata sifat tunggal muslim ataumuslimah 3 kali dan sebagai kata sifat jama muslimin ataumuslimatsebanyak 39 kali.Kata “islam’ yang berarti perdamaian menunjukan bahwa hakekat sebenarnya agama Islam adalah sangat menjunjung nilai-nilai perdamaian.

Kata “salam” yang ma’rifat dengan “al” (al-salam) adalah salah satu dari asmaul husna yang merujuk pada kesucian sehingga perdamaianpun merupakan sesuatu yang sudah selayaknya disucikan.

Menurut Hassan Hanafi sebagaimana dikemukakan dalam bukunya ‘Agama,Kekerasan dan Islam Kontemporer (2001),karena kesucian perdamaian inilah,manusia tidak diperkenankan menggunakan istilah “salam” untuk nama diri,kecuali dikaitkan dengan “abdul” sehingga menjadi “abdul salam” yang mengindikasikan bahwa seorang muslim itu adalah hamba dari perdamaian yang berkewajiban mengimplementasikan nama suci tersebut ke dalam kehidupan dan mengarahkan semua perbuatan untuk perdamaian.

Lalu bagaimana bisa Islam dikaitkan dengan kekerasan ataupun terorisme? Jelas ini penggabungan yang tidak berdasar.Dari paparan di atas sangat jelas bahwa agama islam adalah agama yang sangat menjunjung nilai-nilai perdamaian,lalu kenapa bisa ada kekerasan ataupun terorisme itu jelas salah orangnya,bukan agamanya.Orang yang mempelajari Islam bisa saja keliru jika goalnya hanya untuk kepentingan dunia saja ataupun hanya hawa nafsunya,seharusnya belajar agama islam haruslah memakai cinta terutama cinta kepada Allah kemudian cinta kepada sesama manusia dan lingkungannya.

Martin Luther King Jr menyoroti arti penting memaafkan dalam konteks cinta.Ia menjelaskan hal ini sebagai suatu pencarian aktif untuk melindungi dan menciptakan cinta itu sendiri.Cinta yang mencangkup kesediaan untuk memaafkan dan mengayomi sangat berguna memulihkan masyarakat yang mungkin sedang dirundung konflik.konflik antar indifidu ataupun kelompok jika hanya didasari balas dendam dan egoistis maka akan menimbulkan semacam rule atau jalan panjang terjadinya konflik yang mungkin akan berpengaruh juga pada pihak-pihak yang tidak ikut konflik tetapi masih dilingkup konflik.Kondisi ini harus direm dihentikan dengan membuang ego dan dendam untuk kembali ke proses cinta sehingga masyarakat bisa kembali menjunjung perdamaian untuk memulihkan kondisi masyarakat.

Dari paparan itu jelaslah bahwa nilai-nilai perdamaian merupakan hal yang sangat suci untuk terus menerus diperjuangkan.Dalam al-Qur’an ditegaskan bahwa : “aku tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai belas kasih sayang bagi sekalian alam” (Q.S.21 : 107).Belas kasih universal inilah yang meresap ke dalam eksistensi Nabi yang jika disebutkan ada 5 nilai inti perjuangan perdamaian yakni kesabaran,penghormatan atas martabat manusia seluruhnya tanpa membedakan agama ras suku ataupun lainnya,berbagi bersama saling menjaga,kreatif dan pemberian maaf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun