Mohon tunggu...
Muhammad Sugina
Muhammad Sugina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad_Sugina_20822228_Ik5

MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI INTERNASIONAL WOMEN UNIVERSITY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender Dalam Bidang Memasak Tentang Memasak Hanya untuk Perempuan Saja dan Laki-Laki yang Memasak Dianggap Seperti Wanita

7 Februari 2024   23:38 Diperbarui: 7 Februari 2024   23:44 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan memasak di dapur tradisional sering kali dilekatkan pada diri perempuan dan dimaknai sebagai kewajiban sekaligus bentuk pelayanan perempuan kepada keluarga, pasangan, anak-anak, bahkan orang-orang lain yang berada di dekat kehidupan perempuan bahkan laki-laki yang ingin ikut memasak selalu banyak yang melarang. Lalu laki-laki yang memasak juga sering dianggap lemah seperti perempuan. Sebagai sebuah keterampilan, memasak sejatinya adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja baik laki-laki atau perempuan, apa pun gendernya. Pada kenyataannya, kegiatan memasak, baik di dapur tradisional maupun di dapur profesional, selalu menempatkan perempuan pada posisi yang marginal dan tersubordinasi. 

Dalam mengolah makanan, sekarang tidak hanya kaum hawa saja yang boleh menunjukkan kemampuannya. Sekarang sudah banyak kaum pria yang berprofesi sebagai chef. 

Namun, beberapa orang masih ada yang menganggap bahwa pekerjaan memasak merupakan pekerjaan seorang perempuan, dan laki laki yang memasak sering dianggap seperti wanita, padahal pada hakekatnya laki-laki yang memasak tidak merubah perilakunya menjadi seperti wanita, dan laki-laki yang memasak atau menjadi chef paktanya telihat lebih gagah daripada laki laki yang bilang seperti itu. Contohnya chef-chef indonesia dan cef luar negri lebih gagah dan bertato plus berotot.

Kesetaraan gender juga memang menjadi topik yang perlu pemahaman lebih lanjut di masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pembicaraan mengenai topik tentang kesetaraan gender seringnya akan mengarah ke perdebatan.

Apalagi di era modern saat ini, begitu banyak perempuan yang ikut bertanggung jawab secara finansial dalam keluarga, membuat para pria tak salah jika harus melakukan urusan rumah tangga seperti memasak.

Sekarang "Kalau perempuan bisa memasak dan kerja, laki-laki juga harus bisa juga semuanya,"

"Persepsi atau pemahaman yang Harus Dihilangkan tentang pikiran bahwa laki-laki yang memasak dianggak seperti wanita"

Jadi mulai sekarang kita sepakati bahwa pemahaman laki-laki yang memasak dianggap seperti perempuan harus dihilangkan.

"Adanya streotip bahwa pemahaman laki-laki memasak itu dianggap seperti wanita atau memasak terbatas untuk perempuan saja harus dihilangkan."

-Pencapaian kesetaraan gender

Akhirnya sekarang yang menganggap memasak sebagai tugas wanita mulai tergeser oleh semakin banyaknya pria yang mengambil peran aktif di dapur. Hal ini berkontribusi pada pencapaian kesetaraan gender, di mana tanggung jawab rumah tangga tidak lagi terpusat pada satu gender saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun