"Aku takut, aku malu." Butiran air mata menetes di pipinya, "aku tidak sanggup!" Ia bangkit dari duduknya. Berjalan menuju cermin.
Praang!
Suara cermin memecah, berkeping-keping dan berjatuhan ke lantai bersama darah yang menggenang, membasahi selembar foto gadis dengan wajah rusak sebelah.
Â
Untuk membaca karya peserta lain silakan menuju akun Fiksiana Community
Silakan bergabung dengan grup FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!