Gak Ada Kata "Kebetulan" dalam Hidup, Termasuk dalam Dunia Motor

Tutur - Saat ada job mendokumentasikan First Ride Indonesia Vespa (IDVES) Tahun 2024 ada salah satu yang menarik. 

Di perjalanan tersebut saya melihat ada helm tertempel sticker Muslim Bikers Indonesia (MBI). Kurang lebih selama 2 menit saya memperhatikan pengguna dan jenis Vespa apa yang ia gunakan. 

Setibanya di lokasi kepikiran untuk mencari tahu siapa gerangan pengguna helm tersebut. 

Singkat cerita kegiatan selesai dan persiapan perjalanan pulang terjadi. 

Saat hendak ke motor, melihat salah satu rombongan komunitas Vespa masih berkumpul. Naluri fotografer keluar dan tidak mau kehilangan momen. Maka memintalah kepada mereka untuk dapat difoto. 

Setelah semua selesai saya meminta secara acak ke salah satu anggota di komunitas tersebut. Normal saja saya hanya ingin tahu nomor WA untuk mengirim foto-foto tersebut. 

Komunitas Vespa Gas Tipis. (Kangmox)

Setelah tiga hari berlalu dan komunikasi di WA berlangsung akhirnya ada keinginan untuk bertanya - siapa orang yang menggunakan helm dengan sticker MBI tersebut. 

Jawabannya ternyata orang yang WA dengan saya tersebutlah penggunanya. Lantas ia pun menyampaikan bahwa dirinya tergabung di MBI Jakarta Chapter. Hal ini mengingatkan saya pada ungkapan teman-teman yang jika mendapatkan sesuatu di luar nalar mengucapkan "kebetulan". 

Jika mengikuti kebiasaan tersebut kurang lebih kalimat yang terungkap oleh saya adalah, "kebetulan saya memfoto kalian, jadi bisa tahu nomor WA si om." 

Tapi karena sudah tahu tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini, maka yang terucap adalah, "Qodarollahu wa maa sya'a fa'al". 

Rombongan First Ride Ives 2024 saat keluar dari Sirkuit Sentul. (Kangmox)

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka menjadi, "Ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Ucapan tersebut dikutip dari HR. Muslim. 

Takdir sendiri sudah tercatat di Lauhul Mahfuzh 50 ribu tahun sebelum bumi dan langit dicipta. 

Semuanya sudah tercatat, yang dialami atau terjadi pada mahluk hingga hari kiamat. 

Bahkan yang pertama kali Allah ciptakan adalah qalam (pena). Ia ditugaskan untuk menuliskan takdir hingga hari kiamat. 

Dalam hadits Ibnu Mas'ud disampaikan bahwa ada yang namanya takdir 'umri. Isi haditsnya sendiri adalah informasi tentang empat hal yang ditetapkan kepada janin sebelum ia lahir ke dunia. 

Mulai dari rizki, ajal, amal, dan kebahagiaan atau kesengsaraan. 

Meski demikian, Rasulullah Shallallhau 'alaihi wa sallam telah menyampaikan kepada kita untuk semangat dalam hal yang bermanfaat. 

Disampaikan juga agar kita memohon bantuan kepada Allah dengan tidak bermalas-malasan. Mengingat perbuatan manusia juga termasuk ciptaan Allah. 

"Allah ciptakan kamu dan apa saja yang kamu buat" (QS Ash-Shafaat 937) : 96. 

Jika sampai kita tidak percaya terhadap takdir, ternyata ancamannya adalah neraka. Seperti yang tertera dalam Silsilah Ash Shohihah no.2439.***