Bayu menyampaikan juga bahwa dari kegiatan mancing ada sustainability yang dapat dikembangkan dan komunitas sebagai jantungnya.
"Industri wisata bahari masih banyak yang dapat dikembangkan. Sustainability yang bisa kita garap. Dalam mancing kita akan melibatkan perental mobil, kapal, hotel, dan tempat belanja. Industri turunan lainnya dapat kita kembangkan. Indonesia negara kepulauan dengan potensi kebaharian yang sangat luar biasa. Dari semua itu jantungnya adalah komunitas." tutur Bayu.Â
Kegiatan gathering dan buka puasa ini dihadiri oleh 53 orang pecinta mancing yang hadir dari komunitas seperti DUET, Ladies Angler Indonesia, TUA, Kober FT, GATSU, Amprak FC, Turbu Fishing, Mancing Lestari FC, Pelawan, A3, GTC, Jejak Lundu, Mancing Mania, KAKA, KFI, FORCASI, Relix Nusantara, dan Fishing Online FC.Â
Meski dikenal sebagai Deep and Ekstreem Indonesia, namun para penikmat sensasi Extreme Sports mengalami penurunan sejak pertama diperkenalkan. Dalam rangka memfasilitasi pemenuhan daftar keinginan mereka dan merayakan hari jadi ke-15 DXI akan menjawab itu semua. ***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H