Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Alasan Berat Badan Kamu Naik di Masa Pandemi!

19 Desember 2022   06:41 Diperbarui: 19 Desember 2022   07:21 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berat Badan Naik Akibat Pandemi (Sumber:orlandohealth.com)

Apakah semenjak pandemi covid-19 melanda, Anda mulai menyadari pentingnya konsumsi suplemen, protein, dan gizi seimbang? Jika iya, nyatanya Anda memiliki kesamaan dengan kebanyakan masyarakat di Indonesia. Sebuah penelitian yang menyertakan 2000 responden mengenai perilaku makan mengungkap fakta unik, bahwa nyatanya, kenaikan infeksi virus Covid tahun 2020 silam berimplikasi positif terhadap tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Kini, masyarakat sadar bahwa gizi seimbang mampu mencegah seseorang terinfeksi virus, sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19.
Sayangnya, perubahan pola hidup akibat pandemi Covid-19 tidak selamanya berimplikasi positif. 

Beberapa penelitian memang menyebutkan bahwa kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi makanan bergizi meningkat. Namun, disisi lain hal ini terjadi bersamaan dengan sedikitnya kegiatan yang dilakukan masyarakat, karena harus terus berada di rumah. Keadaan tersebut cenderung berimplikasi negatif dan justru mengakibatkan kenaikan Indeks Massa Tubuh, yakni perbandingan berat dengan tinggi badan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan fenomena "Pandemic Weight Gain" atau kenaikan berat badan masal akibat masa pandemi Covid-19. 

Di amerika sendiri, terdapat studi yang menemukan bahwa 42% dari warganya mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan akibat pandemi Covid-19, lho! Mendukung fakta diatas, sebuah penelitian terkini yang dilaksanakan pada bulan Maret 2021 menunjukkan bahwa secara signifikan, dari 44 responden, terdapat kenaikan badan pada lebih dari setengah respondennya (56.8%) selama masa pandemi dan sebagian kecilnya bahkan mengalami obesitas (15,9%). 

Kenaikan berat badan terjadi karena terdapat peningkatan pola makan selama pandemi Covid-19. Pada penelitian yang sama, data kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar (61.4%) dari 44 responden juga mengalami perubahan pola makan. Perubahan ini berupa peningkatan pola makan dalam bentuk cemilan yang disebabkan oleh banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah. Peningkatan ini juga terlihat pada penelitian lainnya, yang menyimpulkan bahwa kebiasaan makan 3 kali sehari meningkat dari 64,1% menjadi 66,6% selama berlangsungnya pandemi.

Jadi, apabila Anda merupakan salah satu yang mengalami kenaikan berat badan atau perubahan pola makan, jangan minder ya! Nyatanya, selama pandemi Covid-19 memang terdapat peningkatan pola makan dan keterbatasan untuk melakukan aktivitas. Sehingga berdampak pada kenaikan IMT dan berat badan masyarakat dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. Yuk, kita kembali perbanyak aktivitas fisik dan menjaga pola makan! (Alya Syaharani Tajuddin/ Wibisana Nauval Aqil S.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun