Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Di Kasta 125 CC, Honda Vario ISS Dihadapkan dengan Kymco Metica

18 Juli 2019   08:57 Diperbarui: 18 Juli 2019   08:58 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim 

Semoga setetes pengalaman menggunakan skuter matik Honda ini bermanfaat untuk rekan pembaca semua. Setidaknya bisa menjadi referensi untuk memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan. Tidak terbius oleh iklan apalagi kecilnya DP di pinggir-pinggir jalan yang akhirnya harus berurusan dengan leasing. 

Dari tahun 2010 saya udah make motor matik Honda, saat itu ambil keluaran pertama yang masih menggunakan karburator. Gak ada rencana beli motor ini, karena taun 2008 liat temen yang make motor ini ilfil. Saya bilang ini motor kaku banget. Eh akhirnya dua taun setelahnya malah punya. 

Tahun 2015 ngerasa tergiur dengan teknologi injeksi yang disematkan pada Vario 125 ISS, apalagi ini motor ditambah juga dengan teknologi yang bisa mematikan mesin saat berhenti selama 3 detik, ajiib. Akhirnya Vario karbu yang telah menemani saya sampai ke kaki Gunung Merapi Yogyakarta ini saya alihkan ke kakak di kampung.

Selama transisi sampai akhirnya datang si 125 ISS dikasih pinjaman Mio. Tapi emang udah lama pake Honda rasanya ini motor bikin pegel kalau dikendarai. Tapi diakui untuk hal tarikan dia lumayan ajib. Gak rekomendasi sih jika digunakan kebut-kebutan di jalan raya. 

Keluhan selama ditemani ISS 125 ini ada pada ruang kaki yang sempit, padahal tinggi badan saya hanya 170cm. Posisi setang yang bikin cepet pegel juga ngebetein, sempet kepikiran untuk pake setang trondol agar ketinggian dan kelebarannya bisa diupgrade. Namun karena kepikir nanggung akhirnya dibatalin. 

Penggunaan setang yang lebih tinggi dan lebar ini maksudnya untuk jika dibawa keluar kota bisa lebih rilek. Tapi berkaca dari pengalaman ke Bukitinggi, Sumatera Barat gak cukup kalau upgrade setang saja. Kapasitas tangki bahan bakarpun terbilang kecil, wajar sih ya namanya juga motor perkotaan. 

Tapi yang namanya orang Indonesia rasanya jika punya motor hanya digunakan satu fungsi saja itu gak afdol. Laen cerita untuk orang-orang yang memang Allah anugerahi finansial yang lebih dari cukup. 

Tapi emang gak boong kalau motor Honda itu irit bahan bakar. Tapi ya tetep aja kalau isi bensin harus buka jok itu namanya ngebanyakin gerak. Apalagi jok belakang ini kalau sedang perjalanan turing biasa dipake untuk penyimpanan tas yang diiket ke jok. jadi kalau mau buka jok artinya harus mau buka tali-talinya juga. 

Kecepatan emang bukan faktor yang harus diandalkan dari motor 125cc apalgi metik. Tapi salut untuk Vario ini yang bisa diajak lari dengan kecepatan maksimal 110 km/jam. Beda dengan Kymco yang hanya bisa diajak 100 km/jam. Tapi anehnya setelah dibandingkan dengan durasi perjalanan ke Karawang dari Depok Kymco lebih unggul setengah jam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun