Dalam upaya mengoptimalkan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di Malang Raya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Surabaya (Basarnas Jawa Timur) menggelar Sarasehan dan Musyawarah dengan tema "Optimalisasi Operasi SAR Melalui Peningkatan Peran Organisasi Potensi SAR". Acara yang berlangsung pada 13-14 September 2024 ini bertujuan untuk membentuk Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Malang Raya (FKP3MR) sebagai kepanjangan tangan Basarnas Surabaya dalam memperkuat sinergi antar lembaga SAR di Malang Raya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Malang ini dihadiri oleh lebih dari 40 organisasi potensi SAR, pejabat dari BPBD Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, serta para Potensi SAR se-Malang Raya. Acara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Surabaya, Moch. Hariyadi, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak.
"Kami sangat berterima kasih kepada BPBD Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, serta seluruh rekan-rekan potensi SAR dan relawan yang telah mendukung terselenggaranya sarasehan dan musyawarah ini. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan sinergitas dan kompetensi antara Basarnas dan seluruh potensi SAR di Malang Raya, mengingat tantangan dalam operasi SAR sangat berat dan sumber daya yang terbatas," ujar Hariyadi.
Setelah sambutan pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi panel pertama yang membahas "Kolaborasi Antar Lembaga dalam Operasi SAR". Sesi ini menghadirkan Kepala Kantor SAR Surabaya, Kepala Pelaksana BPBD dari Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu sebagai pembicara. Fokus utama diskusi ini adalah penegasan tentang pentingnya memahami perbedaan antara "Potensi SAR" dan "Relawan", mengingat peran keduanya sering kali tumpang tindih di lapangan.
"Potensi SAR adalah organisasi atau individu yang memiliki kemampuan dan kompetensi khusus dalam operasi SAR. Sangat penting memastikan bahwa hanya personel yang memiliki kompetensi yang terlibat dalam operasi SAR untuk menghindari risiko tambahan. Antusiasme tinggi tanpa kompetensi yang memadai justru bisa membahayakan operasi SAR itu sendiri," tegas Hariyadi.
Acara ini dibuka dengan simbolis pembunyian sirene oleh Kepala Kantor SAR dan para pejabat BPBD sebagai tanda diresmikannya Unit Siaga SAR di Malang Raya. Unit ini akan menjadi pusat koordinasi dan standby force untuk mendukung kegiatan SAR di wilayah yang kerap dilanda bencana tersebut.
Pada sesi diskusi panel kedua yang digelar setelah sholat Jumat, dibahas topik "Operasi SAR dan Pembinaan Potensi SAR". Dalam sesi ini, Yudi, perwakilan dari Tim Reaksi Cepat Cakrawala (TRCC) Universitas Negeri Malang, menanyakan bagaimana Basarnas melibatkan dunia pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda untuk operasi SAR di masa mendatang. Kasumda Kantor SAR Surabaya, Agung, menanggapi bahwa Basarnas memiliki program sosialisasi Basarnas Goes to School dan siap untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan, bahkan melalui program pengajaran selama satu semester di kampus, seperti yang telah dilakukan di beberapa kampus.
Memasuki hari kedua, agenda dilanjutkan dengan sidang pleno yang membahas penyusunan program kerja FKP3MR. Sidang dibagi menjadi dua komisi, di mana Komisi A fokus pada pengembangan potensi SAR dan Komisi B membahas manajemen operasi SAR. Proses ini diikuti oleh para perwakilan organisasi potensi SAR yang hadir, bertujuan untuk merancang strategi kolaborasi dan peningkatan kapasitas anggota FKP3MR.
Pemilihan pengurus FKP3MR juga menjadi agenda utama. Terpilih sebagai Koordinator Forum adalah Ganif dari Organisasi Rescue Bela Negara. Dalam sambutannya, Dr. Ganif Juwadi, S.St., S.Pd., M.Kes., menyampaikan harapan besarnya untuk FKP3MR agar mampu menjadi garda terdepan dalam operasi SAR di Malang Raya.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor SAR atas fasilitasi terbentuknya FKP3MR. Dengan sinergi yang baik, FKP3MR harus mampu menjadi organisasi yang unggul. Meskipun kita bukan forum komunikasi yang pertama, kita harus tampil beda agar dikenal luas. Mari kita bergandengan tangan untuk mencapai itu," ujar Ganif penuh semangat.
Acara ditutup dengan penyerahan pataka oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Surabaya sebagai simbol resminya pembentukan FKP3MR. Momen ini menjadi tonggak baru dalam penguatan kolaborasi antar organisasi potensi SAR di Malang Raya, yang diharapkan dapat semakin mengoptimalkan operasi pencarian dan pertolongan di daerah yang rawan bencana.
Dengan terbentuknya FKP3MR, Basarnas dan seluruh potensi SAR di Malang Raya kini memiliki wadah resmi untuk berkoordinasi dan mengintegrasikan upaya pencarian dan pertolongan, sehingga mampu merespon dengan lebih cepat dan efektif terhadap segala situasi darurat di wilayah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H